Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Truk Terjebak Banjir Lahar Hujan Merapi

Kompas.com - 19/11/2014, 20:15 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Banjir lahar hujan dari Gunung Merapi, meluberi aliran Kali Bebeng, tepatnya di Dusun Cawang Atas, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (19/11/2014) petang. Enam truk jadi korban.

“Ketinggian aliran banjir sekitar 35 sentimeter sampai 51 sentimeter," kata Hendra, salah satu relawan Guruh Merapi, saat dihubungi, Rabu petang. Empat truk terjebak di tengah aliran lahar dingin itu, sementara dua truk terseret banjir. "Truk terseret 20 meter," imbuh dia.

Informasi yang dihimpun Kompas.com di lokasi tersebut, benjir lahar terjadi setelah hujan deras terlebih dahulu mengguyur kawasan itu pada tengah hari. Intensitas hujan ini mencapai 51 milimter.

Hendra mengatakan, kabar soal hujan tersebut didapat dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Klatakan, merujuk sinyal di Pasar Bubar. Menurut dia, kemungkinan besar keenam truk tersebut terseret dan terjebak material yang ditinggalkan penambang ketika banjir datang.

“Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, namun dua truk mengalami rusak parah pada bagian bodi dan bak,” imbuh Hendra.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo, mengatakan banjir lahar ini sudah terpantau. Menurut dia, skala banjir ini masih kecil.

"Saya hanya monitor perkembangan karena banjirnya sangat kecil," kata Joko. Dia mengatakan banjir ini merupakan banjir air yang membawa material lokal, bukan material dari puncak Gunung Merapi.

Meski demikian, Joko meminta para penambang tetap mewaspadai banjir lahar hujan dari Gunung Merapi. Menurut dia, ancaman terjadinya banjir lahar hujan tersebut masih besar.

"Kami imbau kepada para penambang untuk tetap waspada dan mematuhi arahan petugas dan relawan. Sebab, ancaman banjir lahar hujan masih cukup tinggi apalagi memasuki musim penghujan dan curah hujan semakin tinggi," tegas Joko.

Hingga Rabu petang, sejumlah warga dibantu relawan dan petugas masih mengupayakan pemindahan truk yang terjebak material itu. Adapun banjir terpantau sudah mulai surut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com