Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Pergi Haji, Pria Ini Meninggal Seusai Bersalaman dengan Warga

Kompas.com - 26/09/2014, 16:17 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Syafiuddin (48), calon haji asal Jalan Sersan Mesrul, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, meninggal sehari menjelang keberangkatannya ke Mekah bersama istrinya, Busani (52). Syafiuddin masuk ke Kelompok Terbang (Kloter) 63 Pamekasan dan dijadwalkan berangkat pada Jumat (26/9/2014).

Pardi, tetangga almarhum menuturkan, meninggalnya Syafiuddin tanpa sebab. Pada Kamis (25/9/2014) siang kemarin, bersama istrinya, almarhum masih mengantarkan barang bawaannya ke gudang penyimpanan di kantor Kemenag Pamekasan. Sebelum pulang kembali ke rumahnya, ia sempat mampir berziarah ke makam ayahnya di Jalan Astah, Kelurahan Gladak Anyar. Sepulang dari makam ayahnya, almarhum mampir ke rumah-rumah tetangganya untuk berpamitan.

"Mohon maaf semuanya, khawatir saya tidak bisa berjumpa kalian semua karena besok saya harus berangkat haji," tutur Pardi menirukan kalimat pamitan almarhum.

Sore harinya, Syafiuddin tiba di rumahnya dalam keadaan pingsan. Ia sempat dirujuk ke rumah sakit swasta di Pamekasan, namun nyawanya tak tertolong. Niat Syafiuddin ke Mekah tidak terwujud.

Musibah itu membuat shock istrinya, Busani. Bahkan Busani sempat ingin menunda berangkat haji tahun depan. Namun setelah dibujuk oleh sanak familinya, Busani akhirnya berangkat sendirian.

Ditemui Kompas.com di dalam bus yang akan mengantarnya ke Asrama Haji Surabaya, Busani awalnya diam tak mau bicara. Hanya sepatah kata yang diucapkannya, "maafkan dosa-dosa suami saya."

Para tetangga Syafiuddin mennilai, Syafiuddin dikenal sosok yang memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Menjadi pegawai di kantor Pegadaian Pamekasan, Syafiuddin rajin membantu tetangganya yang kesulitan. Tidak hanya bantuan material, tetapi juga pemikiran.

"Mungkin karena amalnya yang baik, bau harum saat kematian Syafiuddin mengiringinya ke alam kubur," terang Pardi.

Muhyi, tetangga Syafiuddin lainnya mengaku sempat mencium bau harum jasad almarhum di rumah dan makamnya.

"Sampai penguburan selesai, bau seperti orang datang dari ibadah haji itu masih ada," ungkap Muhyi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com