Insiden yang menimbulkan suara keras tersebut sontak mengagetkan pegawai maupun masyarakat yang sedang beraktivitas di sekitarnya. Atap sepanjang sebelas meter itu semula disangga kayu yang melekat ke tembok.
Sebagian penyangga atap itulah yang terlihat lepas, sehingga atap pun roboh. Namun, tak semua penyangga lepas, sehingga atap tak seluruhnya luruh.
Meski demikian, selasar reng atap patah menjadi dua. Diduga kuat, bahan kayu yang dipakai untuk menyangga atap ini tak berkualitas. Dari reruntuhan terlihat kondisi kayu yang sudah keropos dan di beberapa tempat sudah menjadi sarang rayap.
Salah satu warga yang kerap berlokasi di kantor ini, Reza, mengaku khawatir dengan kondisi bahan bangunan kantor teresbut. "Ini kan aset daerah, artinya aset masyarakat juga. Kondisi yang sekarang ada sangat membahayakan," kecam dia.
Kondisi keropos dan rayap ditengarai juga terjadi di bagian lain gedung tersebut. Reza mengatakan, sepengatahuannya atap teras yang runtuh itu dibangun sekitar 2005.
(Awang Azhari/Tribun Jambi/Hasanudin Aco)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.