Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengibar Bendera ISIS di Tasik Bebas Bersyarat

Kompas.com - 12/08/2014, 13:05 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Auliya Djabar menyatakan, pria berinisial EC (23) yang mengibarkan bendera ISIS di rumahnya di Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, akhirnya dibebaskan setelah dimintai keterangan. Namun pria ini diwajibkan lapor kepada kepolisian setiap 1x24 jam.

"EC ini dibebaskan bersyarat dengan diwajibkan lapor kepada kepolisian. Langkah itu setelah kami mendapatkan keterangan terkait asal usul bendera dan buku tersebut," kata Auliya, Selasa (12/8/2014).

Dengan diketahui adanya pengibar bendera ISIS di Tasikmalaya tersebut, kata Auliya, polisi akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap gerakan faham ISIS. Sebab, tak menutup kemungkinan jaringan organisasi ini telah sampai di wilayah Tasikmalaya.

"Kami terus mengembangkan penyelidikan terkait keberadaan ISIS di Tasikmalaya. Dugaan masih banyaknya atribut sama beredar di sini masih mungkin terjadi," kata Auliya.

Meski pelaku dibebaskan bersyarat, kepolisian menyita barang bukti bendera ISIS dan buku yang ditulis ustaz Abu Bakar Baasyir. "Kalau bendera dan buku diamankan sebagai bukti," tambah Auliya.

Kompas.com Ancaman keamanan juga terjadi di Tanah Air. Aparat kepolisian berupaya intensif memantau dan mencegah meluasnya jaringan ISI atau Negara Islam Irak dan Suriah di Tanah Air. Di sejumlah daerah, ISIS makin gencar membaiat atau merekrut anggota baru untuk bergabung dengan kelompok ini. KOMPASTV
Sebelumnya, Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya mengamankan seorang pria muda yang mengibarkan bendera ISIS di depan rumahnya di Desa Cipaieungeun, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (8/8/2014).

Pelaku adalah seorang mahasiswa yang baru dinyatakan lulus dari sebuah universitas terkemuka di Kota Tasikmalaya. Sesuai pengakuannya kepada kepolisian, pelaku mengaku tak mengetahui kalau bendera yang dipasang di depan rumahnya adalah bendera ISIS.

EC mengaku mendapatkan bendera itu saat mengikuti longmarch sebuah pesantren di wilayah Kota Tasikmalaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com