Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianiaya sampai Lupa Nama dan Dideportasi dari Malaysia, Yorita Butuh 4 Bulan untuk Pulang

Kompas.com - 16/07/2014, 03:55 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMAS.com — Yorita Nomleni (23), tenaga kerja wanita asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, tiba juga di Kupang, NTT, Selasa (15/7/2014), dan akan bertemu kembali dengan keluarganya. Penganiayaan yang Yorita dapatkan saat bekerja di Malaysia membuat dia sempat melupakan namanya sendiri.

Perjuangan Yorita untuk pulang ke kampung halaman ini berliku. Dia mendapatkan bantuan antara lain dari suster-suster FMM, Justice Piece and Integrity Creation (JPIC) SVD Timor, dan JPIC CIJ. Koordinator Justice Piece and Integrity Creation (JPIC) SVD Timor, Pater Piter Bataona, mengatakan, Yorita juga dianiaya oleh polisi dan petugas imigrasi Malaysia.

“Proses pemulangan Yorita ke Indonesia dilakukan sejak bulan Maret 2014 lalu melalui Batam, Kepulauan Riau, dan dia tinggal beberapa saat di Bambu Apus, Jakarta, dengan kondisi yang tidak normal," tutur Piter, Selasa malam. 

Menurut Piter, kondisi Yorita membuat tempat penampungan pun sempat kesulitan memulangkan perempuan ini, yang justru sempat dikirim ke Pontianak, Kalimantan Barat. Setelah dikembalikan lagi ke Bambu Apus, lanjut Piter, pengelola penampungan itu mengirimkan Yorita ke rumah harapan suster-suster FMM sejak April 2014.

Pada Juni 2014, kata Piter, dia dihubungi oleh Suster Emerensiana FMM selaku koordinator suster FMM untuk identifikasi keluarga Norita. Proses identifikasi oleh Pater Piter di Desa Oinlasi tempat asal Yorita mengalami kendala karena tidak ada satu pun warga yang mengenal Yorita. Saat itu identitas Yorita belum diketahui lantaran semua identitas resminya disita petugas Malaysia.

Selain itu, Yorita juga kerap dipanggil Yanti selama di Malaysia, dengan identitas yang dipalsukan pula oleh penyalur TKI. “Proses identifikasi berhasil setelah Yorita sedikit sadar dan memberitahukan nama aslinya kepada suster yang terus berupaya memulihkan kesadarannya," kata Piter.

“Tadi saya yang ditemani Suster Evarista dari JPIC CIJ dan Felixianus Ali dari Padma sudah menjemput Yorita dan Suster Emerensiana FMM di Bandara El Tari Kupang. Sekarang kami sedang menunggu keluarga Yorita di biara CIJ di Oepoi, Kupang,” ujar Piter. Saat ditemui Kompas.com, Yorita hanya diam dan menangis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com