"Informasinya memang seperti itu, ada aksi bayaran yang mendukung penutupan, kami hanya ingin tahu apakah benar memang ada aksi bayaran," kata Humas Front Pekerja Lokalisasi (FPL), Slamet, di lokasi.
Bahkan berdasarkan informasi yang diterima, aksi oleh warga yang bukan dari kalangan masyarakat terdampak lokalisasi itu sudah diberi beras kemarin sore agar bersedia menandatangani dan menyetujui penutupan Dolly.
"Saya belum tahu pasti siapa yang memberi, tapi kami sudah ada bukti foto dan videonya, serta barang bukti beras yang saya sudah berikan ke kelurahan putat Jaya," tambahnya.
Sementara itu, di kantor Kelurahan Putat Jaya, puluhan polisi dari Polsek Sawahan disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya aksi yang tidak diinginkan. Pasalnya, berdasarkan informasi dari Humas Pemkot Surabaya, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, juga dijadwalkan hadir dan ikut dalam aksi damai itu.
Pemkot Surabaya akan menutup lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu lima hari lagi atau pada 18 Juni mendatang. Pemkot Surabaya akan menjadikan lokalisasi itu sebagai sentra ekonomi fasilitas umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.