"Kemungkinan sopir menggunakan persneling tiga. Padahal sudah sering kami ingatkan sejak masuk turunan (para sopir) pakai gigi rendah. Kemungkinan sopir pakai gigi tiga,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Noor Ali, di lokasi kecelakaan, Minggu malam.
Kecelakaan ini di Desa Bedono Kecamatan Jambu ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Selain truk bermuatan pasir itu, kendaraan lain yang terlibat kecelakaan adalah dua minibus, satu bus, dan sedikitnya lima sepeda motor.
“Sementara yang dinyatakan meninggal baru empat orang dan delapan korban luka-luka, sekarang (semua korban) di rumah sakit," kata Noor. Hingga menjelang tengah malam, proses pengangkatan mobil-mobil yang terseret truk terjun ke jurang berkedalaman lima meter terus berlangsung.
Pengangkatan truk memakan waktu paling lama. Selama proses pengangkatan bangkai-bangkai kendaraan tersebut, kemacetan parah terjadi di sepanjang ruas utama penghubung Ambarawa-Magelang itu.
Imbas kecelakaan terasa sampai lima kilometer ke arah Temanggung, rute yang merupakan percabangan jalur tersebut. Sementara ke sisi utara, kemacetan sampai ke wilayah Jambu yang nyaris memasuki Ambarawa.
“Setahu saya truk sejak dari Kofi eva sudah mengalami rem blong. Dia sempat nabrak Suzuki Carry lalu dua avanza dan sepeda motor serta bus," tutur Saidi, warga Dusun Karanganyar, Bedono, ang turut membantu pertolongan atas kecelakaan ini.
Saidi mengatakan ada tiga sepeda motor yang terseret truk hingga ke dasar jurang dan dua sepeda motor lain tetap berada di atas badan jalan. "Kalau korbannya yang meninggal ada empat dan diperkirakan masih ada satu korban lagi di bawah truk,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.