Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disangka Maling, Sejumlah Peziarah Makam Syekh Yusuf Diamuk Warga

Kompas.com - 28/05/2014, 10:06 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

GOWA, KOMPAS.com — Disangka maling, sejumlah peziarah makam pahlawan nasional Syekh Yusuf Al Makassari di Jalan Syekh Yusuf, Ko'bang, Kelurahan Katangka, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi bulan-bulanan warga.

Tak hanya pria, sejumlah wanita yang ikut rombongan juga nyaris dihakimi warga. Atas peristiwa ini, para korban mendatangi Markas Kepolisian Resor (Mapolres) setempat untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya, Selasa (27/5/2014).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 21.30 Wita ini bermula saat pintu makam telah ditutup. Belasan peziarah yang merupakan satu rumpun keluarga yang berdomisili di Jalan Wahidin Sudirohuso, Kelurahan Bontokamase, Sunggumina, ini, bermaksud menggelar zikir bersama.

Syekh Yusuf adalah tokoh penyiar Islam, baik di Banten maupun di Afrika Selatan.

Namun, sejumlah penjaga makam menuduh mereka hendak melakukan pencurian dan meneriaki mereka sebagai pencuri.

Puluhan warga setempat langsung berkerumun dan menghakimi para peziarah ini. "Kita duduk di luar sambil tunggu juru kunci, tapi datang itu yang pakai sorban, katanya kita mau mencuri, padahal kita cuma duduk di luar," kata Daeng Lengu, salah seorang korban.

"Terbuka pintu, padahal sudah terkunci, makanya saya langsung teriak karena memang mau mencuri," tutur Gollo, salah seorang warga setempat.

Minubus Toyota Avanza bernomor polisi DD 497 AW juga menjadi sasaran perusakan warga. Sementara itu, pantauan di tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah warga setempat menyesalkan tindakan sepihak yang dilakukan warga.

"Cuma peziarah makam itu kasihan masa mau mencuri, apa juga yang mau dicuri di dalam," kata Daeng Sanga, salah seorang ibu rumah tangga (IRT), yang turut membubarkan aksi massa.

Para korban kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Mapolres Gowa dengan harapan para pelaku ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku. "Saya keberatan karena kita dituduh mau mencuri, padahal cuma pergi zikir. Kita juga sudah dipukul, bahkan saya sempat dikejar parang," kata Daeng Rongrong.

Sementara itu, pihak kepolisian yang dikonfirmasi terkait dengan peristiwa ini mengaku masih melakukan penyelidikan. "Kami sementara terima laporan para korban dan kalau memang memungkinkan, sebentar kami langsung jemput pelakunya," kata Ipda Arief, Kepala Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (Kanit) SPKT Polres Gowa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com