Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Warga Kaltim Tak Sejahtera, Padahal Kaltim Kaya Raya

Kompas.com - 24/05/2014, 19:24 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com – Calon Presiden Prabowo Subianto mencermati kondisi warga Kalimatan Timur yang umumnya belum hidup sejahtera, padahal wilayah ini merupakan daerah yang kaya raya. 

“Di sini saya Prabowo Subianto, akan bersama-sama masyarakat Kaltim menjaga kekayaan itu dan berjuang menyejahterakan rakyat Indonesia,” teriak Prabowo saat berbicara di hadapan peserta sidang Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Sabtu (24/5/2014).

Pangkal persoalannya, menurut Prabowo, adalah 'kebaikan hati' Indonesia untuk menjual bahan mentah ke luar negeri. Padahal, jika semua itu diolah di dalam negeri, harganya jauh lebih tinggi dan mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi Bangsa Indonesia.

“Ini saya lihatkan datanya, dua per tiga kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri. Tapi Indonesia diam saja. Padahal 69 tahun Indonesia merdeka, tapi tidak ada sumber daya alam yang bisa memperkaya, karena Indonesia terlalu baik pada negara lain,” tandasnya.

Menurut dia, hal itu juga terjadi karena kultur budaya Indonesia yang ramah, sehingga setiap tamu yang datang akan diterima dengan baik, dan bahkan disuguhkan bermacam-macam kekayaan.

Ya inilah kita sebagai bangsa yang baik, budaya yang ramah. Jadi Indonesia tidak pernah menaruh curiga pada mereka yang datang, dan menyuguhkan apa yang kita punya,” sebut dia.

Di hadapan peserta sidang Tanwir Muhammadiyah, Prabowo mengajak masyarakat Kaltim berjuang bersama. Dia menegaskan, sumber daya alam tidak boleh diekspor kalau belum diolah di dalam negeri.

“Kita bangun smelter, kita olah semua sendiri lalu kita jual. Kita untung besar, dan rakyat akan sejahtera. Indonesia tidak boleh mengekspor sumber daya alam mentah, semua harus diolah di dalam negeri baru diekspor,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com