Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Dolly Ditolak, Risma Tak Gentar

Kompas.com - 05/05/2014, 16:45 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sudah bertekad untuk menutup lokalisasi prostitusi di Gang Dolly sebelum bulan puasa nanti. Dia mengaku tidak akan gentar dengan semua bentuk penolakan warga sekitar yang tidak setuju dengan penutupan Dolly.

"Perda harus ditegakkan, kami tidak akan surut dengan semua penolakan. Ini rencana baik, tolong didukung," kata wali kota perempuan pertama Surabaya ini di Gedung DPRD Surabaya, Senin (5/5/2014).

Risma menilai wajar atas penolakan penutupan Gang Dolly. Fenomena itu, kata dia, mirip seperti yang dia alami saat menutup sejumlah lokalisasi sebelumnya di Surabaya, yakni lokalisasi Sememi dan Bangunsari. Namun akhirnya seiring berjalannya waktu, penghuninya bisa menerima.

Di Dolly, kata dia, permasalahannya memang cukup rumit. Dia juga sadar bahwa banyak investor yang bermain di sana.

"Pengusul penutupan Dolly bahkan sempat menerima ancaman untuk dibunuh, tapi kami tetap akan maju," tegasnya.

Gang Dolly yang berdekatan dengan kompleks lokalisasi Jarak di Kecamatan Sawahan itu kini dihuni sebanyak 1.080 pekerja seks komersial (PSK) dan 300 mucikari. Mereka berbaur bersama sekitar 400 warga setempat.

Karena praktik seperti itu sudah terlalu lama, warga setempat menjadi ketergantungan mengeruk keuntungan ekonomi dari kegiatan prostitusi tersebut. Pemkot Surabaya didukung Pemprov Jatim sepakat menutup lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tengara tersebut pada 19 Juni, tepat sebelum bulan puasa. Penutupan tersebut atas dasar Perda Kota Surabaya Nomor 7 tahun 1999 tentang larangan memanfaatkan bangunan untuk kegiatan prostitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com