Sego golong adalah makanan yang terbuat dari nasi putih yang dibungkus berbentuk kerucut dan diisi dengan telur rebus yang sudah dikupas. Maanan ini dinikmati dengan sayur daun kelor dan sambal. Santapan dilakukan setelah para siswa melakukan istighosah bersama-sama.
Haji Abdul Fatah, pemuka agama yang memimpin istghosah itu mengatakan "selamatan sego golong" meupakan tradisi rutin masyarakat Banyuwangi jika mempunyai keinginan, termasuk keinginan agar UN berjalan dengan lancar.
"Puluhan tahun yang lalu, 'selamatan sego golong' selalu dilakukan untuk anak yang akan berangkat mondok (belajar) agar diberi kemudahan dalam menuntut ilmu. Tradisi tersebut terus dilakukan sampai sekarang. Biasanya memang dilaksanakan sebelum magrib," kata dia.
Sementara itu, Patmawati, guru pembimbing para siswa, mengaku mengadakan 'selamatan sego golong' selain untuk melestarikan tradisi, juga agar anak muridnya bisa tenang saat mengerjakan UN.
"Nasi dan telur yang berwarna putih menyimbolkan hati yang bersih sehingga anak-anak bisa mengerjakan soal-soal dengan tenang. Karena biasanya anak stres saat ujian. Termasuk juga sayur kelor yang dipercaya untuk membuang hal-hal buruk di dalam tubuh," jelasnya.
Dia berharap dengan melakukan istighosah dan juga selamatan, seluruh siswanya bisa mengerjakan ujian dengan lancar dan lulus dengan nilai yang membanggakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.