Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPDN: Lima Praja Putri Cuma Kecipratan Tanah Liat

Kompas.com - 29/04/2014, 17:52 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membantah kabar sejumlah praja putrinya terkena cairan asam di mata saat mendaki ke Gunung Manglayang, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (27/4/2014). Bantahan itu disampaikan oleh Bernhard, Kepala Biro Kemahasiswaan IPDN Jatinangor.

"Masa di kampus kita ada air keras? Tidak ada air keras. Kabar penyiraman air keras itu tidak benar. Kalau informasinya disiram (air keras), saya tegaskan itu tidak benar," kata Bernhard di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (29/4/2014).

Bernhard menjelaskan, lima praja itu hanya terciprat tanah liat di bagian matanya ketika turun gunung menjelang tiba di kampus IPDN, Minggu menjelang maghrib. Saat itu, lanjutnya, turun hujan sehingga jalan menjadi becek.

"Ya, mungkin mereka senang bisa menaklukkan gunung. Namanya anak kalau sudah sampai (tiba naik gunung) kan bisa loncat-loncat, 'hore-hore'. Merasa yang duluan sampai mereka loncat-loncat, sehingga ada yang kecipratan," ujarnya.

Bernhard menambahkan, sebanyak 800 praja tingkat II IPDN berangkat pada hari Minggu pagi dari asrama kemudian tiba di asrama lagi pada sore hari menjelang maghrib. Menurut Bernhard, aktivitas naik gunung merupakan aktivitas yang biasa dilakukan di kampus tersebut sebagai bentuk untuk menanamkan rasa kecintaan praja kepada negara, melepas kepenatan, menekan bagaimana caranya menahan emosi, dan juga untuk ketahanan pribadi.

"Ini naik gunung biasa dilakukan di kampus kami, kalau di kami itu, kalau tidak naik Gunung Manglayang itu rasanya tidak klop," kata Bernhard.

Sebelumnya diberitakan, pihak RS Mata Cicendo membenarkan ada pasien dari IPDN yang masuk ke rumah tersebut. dr Susi Heryati, Spesialis Infeksi Imunologi yang menangani lima praja tersebut, mengatakan, luka di bagian mata yang dialami para praja putri IPDN tersebut dipastikan karena terkena cairan asam.

Susi menjelaskan, pada saat ditangani pertama kali, dua dari lima praja putri tersebut mengalami luka di mata berupa pengelupasan epitel kornea. Sementara itu, tiga orang praja putri lainnya hanya mengalami iritasi di permukaan mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com