Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Pemilu Dirampok, TPS Ini Pun Hanya Beratapkan Terpal

Kompas.com - 09/04/2014, 15:38 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com – Banyak Tempat Pemungutan Suara (TPS) di berbagai daerah yang dibuat kreatif dan inovatif oleh KPPS setempat guna menarik minat warga dalam mencoblos. Namun tidak dengan TPS di Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Sebagian besar KPPS di lereng Gunung Sumbing itu terpaksa berhemat lantaran minim dana pasca-peristiwa perampokan yang dialami Bendahara PPK Windusari pekan lalu.

Salah satunya TPS 7 Dusun Kembangkuning V, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari. TPS ini hanya dibangun sederhana dan beratap plastik terpal untuk melindungi warga yang sedang mengantre dari terik matahari maupun hujan. Sebagai pembatas dan penyangga, panitia menggunakan beberapa batang bambu saja. Tempatnya pun menumpang di rumah warga setempat yang memiliki halaman cukup luas dan strategis.

"Sementara kami pakai TPS darurat karena dana operasional Pemilu dirampok beberapa waktu lalu. Untuk membangun TPS termasuk konsumsi petugas, kami mendapatkan dana talangan sebesar Rp 800 ribu," kata Ketua KPPS TPS 7 Dusun Kembangkuning V, Nurul Hidayah, Rabu, (9/4/2014).

Kendati kondisinya minim, pihak panitia TPS mengaku tidak keberatan dan berusaha tetap maksimal dalam melaksanakan pemungutan suara. Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang berjanji akan memberikan dana yang seharusnya sekitar satu minggu berikutnya sesudah Pileg berlangsung.

"Menurut KPU Kabupaten Magelang, kekurangan dana akan diberikan pekan depan. Kami juga tidak keberatan dan maklum jika honor kami harus mundur dari jadwal. Karena itu juga dialami oleh rekan- rekan lain satu Kecamatan Windusari," ungkapnya.

Nurul mengatakan, sejauh ini tidak ada kendala berarti selama proses pemungutan suara. Seluruh petugas tetap melaksanakan pekerjaannya dengan baik begitu juga petugas keamanan dan para saksi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi TPS yang demikian juga ternyata tidak menyurutkan warga untuk datang berbondong-bondong menggunakan hak pilihnya. Di TPS 7 ini terdapat 259 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Salah satu pemilih, Maulana Dwi Susanto mengaku tidak masalah dengan kondisi TPS yang minim dan sangat sederhana. Baginya, yang penting tidak menghalangi pemilih dalam melakukan pencoblosan.

"Biasanya memang lebih bagus dari ini, tapi tidak apa- apa, sepanjang layak dan bisa untuk mencoblos, pun tetap menyalurkan hak pilih," ucap Maulana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com