Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Gusuran Pasar Sobo, Pedagang Ancam "Golput"

Kompas.com - 07/04/2014, 11:18 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Puluhan pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Sobo menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana penggusuran pasar yang berada di Jalan S Parman, Kabupaten Banyuwangi, tersebut, Senin (7/4/2014).

Mereka memasang kayu melintang di pintu pasar dan menempel beberapa poster penolakan penggusuran.

Menurut koordinator pedagang, Syamsi, Pasar Sobo adalah sumber mata pencarian utama warga. "Kalau seandainya kami digusur kami akan bekerja apa? Ratusan orang menggantungkan hidupnya dari pasar ini," kata Syamsi.

Syamsi mengaku, selama ini Pemerintah Kabupaten Banyuwangi hanya memberikan informasi tanpa menyediakan kesempatan mediasi untuk memberikan solusi.

"Sekitar delapan bulan kami hanya diberikan informasi nanti gini-gini, tapi enggak pernah ada jalan keluarnya. Nanti bagaimana nasib kami? Untuk berjualan di sini kami juga tidak gratis. Kami juga mengeluarkan uang untuk membeli dan juga membayar retribusi," kata dia.

Menurut Syamsi, berdasarkan informasi yang beredar, pasar yang terdiri dari 83 los ini akan dibongkar dan dijadikan terminal wisata terpadu.

Syamsi menekankan, jika pasar tetap akan dibongkar maka pedagang akan menyatakan diri golput dalam pemilu mendatang. "Jika pemerintah tidak mendengarkan keinginan kami ya sudah 'golput' saja nanti pas coblosan. Bukan hanya pedagang, tapi juga semua keluarga dari pedagang," tegasnya.

Sementara itu, Taufik, salah satu penjual di pasar yang memiliki sertifikat hak pakai nomor 10 tahun 1984, mengaku membeli dua los tempat dagangnya seharga Rp 150 juta.

"Itu saja beli tiga tahun lalu. Belum lagi pajaknya sekitar 10 persen dari harga. Merenovasi toko. Selain itu setiap tahun juga ada perpanjangan izin, yang membayar variasi hingga Rp 1,75 juta. Itu pun ada yang lebih. Belum lagi bayar retribusi," kata dia.

Namun, menurut Taufik, sejak dua bulan terakhir pedagang pasar sudah tidak lagi ditarik retribusi. Bahkan, mereka tidak diperkenankan untuk memperpanjang surat izin.

"Katanya enggak usah diperpanjang. Kami kan juga bingung karena enggak pernah ada mediasi sebelumnya. Pokoknya kami akan 'golput' jika tidak diperhatikan," tegas Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com