Eko mengungkapkan bahwa warga telah sepakat jika ada caleg yang akan melakukan aksi serangan fajar dengan memberi uang sebelum pencoblosan akan tetap diterima. Namun, untuk siapa yang akan dipilih itu merupakan hak masing-masing warga.
"Uangnya diterima, tapi untuk mencoblos yang memberi uang ya nanti dulu," tegasnya.
Menurut dia, warga sudah cerdas dalam menentukan siapa caleg yang akan di coblos. Jaminan dicoblos bukan uang, melainkan kerja nyata dari para calon selama ini. Spanduk yang terpasang juga sebagai salah satu sarana pendidikan politik untuk masyarakat.
"Masyarakat sudah cerdas, mereka akan mengamati rekam jejak para caleg," tandasnya.
Dia menuturkan, awalnya Desa Mejing sepakat untuk bersih dari poster dan spanduk caleg maupun partai. Namun, banyak caleg yang mencuri-curi kesempatan memasang atributnya.
"Maunya menjadi desa bebas atribut kampanye, sebab selama ini mengganggu kenyamanan warga, apalagi memasangnya kebanyakan sembarangan. Tapi ternyata mereka mencuri kesempatan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.