Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahar Hujan Kelud Bawa Berkah untuk Penambang Pasir

Kompas.com - 20/02/2014, 13:06 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Lahar hujan dari letusan gunung Kelud yang menimpa wilayah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tak semata membawa penderitaan warga setempat. Di sisi lain, para penambang pasir mendapat berkah dari bencana ini.

Setidaknya, hal itulah yang dirasakan Lukman Hakim (32), seorang penambang pasir, asal Desa Pandansari, Ngantang, Kabupaten Malang.

"Alhamdulillah akibat lahar hujan, banyak pasir. Dan pasirnya luar biasa bagus. Harganya mahal," kata Lukman, Kamis (20/2/2014) siang.

Lukman mengaku sudah puluhan tahun menjadi penambang pasir di Desa Pandansari. Ia menambang pasar di Sungai Sambyong dan Sungai Konto, Desa Pandansari.

"Sejak ada lahar hujan, saya sudah dua hari menambang pasir di sungai ini," katanya.

Tak hanya Lukman yang mengais rejeki di Sungai Konto itu. Sedikitnya ada sembilan truk pengangkut pasir yang mulai beraktivitas mengangkut pasir. Truk tersebut berbaur dengan truk TNI yang juga membersihkan abu vulkanik di jalan sepanjang Desa Pandansari.

Menurut Lukman, sejak Kamis (20/2/2014) pagi, dia bersama teman penambang pasir lainnya, sudah mendapatkan tiga truk pasir.

Pasir vulkanik ini dikenal bagus untuk bahan bangunan. Partikel pasirnya lembut dan punya kerekatan luar biasa pada dinding. "Paling bagus untuk konstruksi gedung dan rumah. Jika rumah warga yang roboh, pakai pasir ini akan lebih kuat dan bagus," katanya.

Satu truk pasir tersebut dihargai Rp 500 ribu. "Itu harga untuk kawasan Kecamatan Pujon dan Ngantang. Jika harga ke luar Pujon dan Ngantang, saya jual Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu satu truknya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com