Saat itu, polisi menggerebek rumah Satta untuk mencari pria bernama Iwan yang dilaporkan Ari telah menculik istri Ari. Namun, lantaran tak menemukan pelaku, seorang pria menganiaya Satta hingga korban babak belur. Wajah Satta lebam dan mulutnya mengeluarkan darah.
"Bapak mau melawan, tetapi tidak bisa karena ditodong pakai senapan laras panjang. Ada Pak Kapolsek, dia lihat-lihat saja saya punya bapak dipukuli," tutur Vivi, anak korban yang menemani Satta melapor ke Polres Bone.
Sementara itu, pihak Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Bone yang dikonfirmasi menyatakan sudah menyarankan Satta untuk melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Sebab, dari hasil pemeriksaan korban, tidak jelas apakah pelaku penganiayaan merupakan anggota polisi atau sipil.
"Iya kita sarankan melapor di SPKT karena korban tidak tahu yang menganiaya itu polisi atau bukan," kilah Aipda Andi Abdul Rahman, Kasi Propam Polres Bone.
Di lain pihak, Kapolsek Pammana AKP Jasman Parodi yang dikonfirmasi melalui telepon seluler membantah anak buahnya telah menganiaya Satta. Namun, ia mengakui pihaknya melakukan penggerebekan di rumah korban.
"Iya, memang saya pimpin langsung penggerebekan, tetapi bukan anggota yang memukul, melainkan Ari karena emosi istrinya diculik. Malah saya yang melerai waktu dipukul," kata AKP Jasman Parodi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.