Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Stres, Seorang Ibu Jual Ginjal untuk Anaknya

Kompas.com - 11/12/2013, 20:47 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com -
Seorang ibu di Manado bernama Adel nekat ingin menjual ginjalnya demi anak balitanya bernama Friza. Adel menjual ginjalnya dengan cara menuliskannya di secarik kertas dan dipampangnya ketika dia duduk di kawasan Zero Point, Pusat Kota Manado, Rabu (11/12/2013) sore tadi.

Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan yang sore itu sedang blusukan keliling kota menemui Adel dalam keadaan sangat lemas. Ketika hendak ditolong, Adel yang membawa serta foto anaknya, pingsan. Mangindaan kemudian memerintahkan Polisi Pamong Praja membawanya ke Rumah Sakit Pancaran Kasih.

Saat ditemui di rumah sakit, Adel sudah siuman. Tetapi kondisinya seperti orang stres dan mengalami depresi. Beberapa kali dia berteriak tidak karuan.

Sekretaris Kecamatan Sario, Selvie Mangindaan yang diminta Wakil Wali Kota menangani Adel tidak bisa mengorek informasi lebih darinya. Beberapa wartawan yang hadir di situ mencoba mencari informasi dari telepon seluler yang dibawa Adel. Sebuah kontak telepon bernama "Mama" kemudian dihubungi, yang ternyata seorang ibu bernama Wawu (47), warga Kampung Mayondi, Kelurahan Kombos Timur, Kecamatan Singkil.

Wawu yang mengaku bekerja sebagai cleaning service di Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang menampik kalau dirinya punya hubungan kerabat dengan Adel. Menurutnya, dia mengenal Adel sejak pekan lalu.

"Waktu itu saya sedang berada di pusat kota dan kasihan melihat dia. Lalu saya ajak dia ke rumah saya bersama bayinya. Dia sempat tinggal selama dua hari di rumah," jelas Wawu yang dihubungi Kompas.com lewat telepon.

Tetapi pada Selasa (3/12/2013) malam, di saat Wawu sedang bekerja, Adel pergi entah kemana dan datang kembali pada Minggu (8/12/2013).

"Sewaktu datang hari minggu itu dia bersama suami dan anaknya. Saya izinkan mereka tinggal di rumah, karena kasihan. Dia memberi alasan, mereka disuruh keluar dari kamar kos yang mereka sewa," beber Wawu.

Namun pada Selasa (10/12/2013) malam, kembali Adel pergi tanpa kabar. Demikian juga dengan suaminya. Wawu mengaku sudah berusaha menghubungi nomor teleponnya, namun tidak aktif.

Menurut Wawu, suami Adel tadi pagi sempat menghubungi dirinya dan menanyakan keberadaan Adel dan bayinya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu kerabat dari Adel pun yang bisa dihubungi. Sementara Wawu berjanji akan datang menjenguk Adel ke rumah sakit.

Yang memiriskan, bayi Adel hingga kini tidak diketahui keberadaannya. Dari penelusuran Kompas.com di telepon seluler Adel, besar kemungkinan antara Adel dan suaminya punya masalah atas anak mereka.

"Pemerintah kota dan saya secara pribadi akan menanggung biaya perawatannya jika memang belum ada kerabatnya yang datang. Pemkot Manado juga punya program Universal Coverage yang menyantuni warga kurang mampu dalam hal kesehatan," papar Mangindaan.

Saat ini Adel masih ditangani pihak Rumah Sakit Pancaran Kasih. Kondisinya yang lemah serta terlihat depresi membuat dirinya harus diinfus. Sekretaris Kecamatan Sario dan beberapa wartawan masih berusaha mencari tahu keberadaan kerabatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com