Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB: Mungkin Rhoma Lebih Populer dari Aburizal

Kompas.com - 07/12/2013, 10:30 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Raja dangdut Rhoma Irama serius maju menjadi calon presiden pada pemilihan presiden 2014. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Malik Haramain mengatakan Rhoma juga berpeluang diusung partai tersebut menjadi capres.

"Rhoma tak bisa diremehkan. Dia juga pernah di legislatif dan sangat populer. Bahkan mungkin Rhoma lebih populer ketimbang Aburizal Bakrie (Ketua Umum Golkar). Penggemarnya sangat banyak," kata Malik di Probolinggo, Sabtu (6/12/2013).

Menurut Malik, baik Jusuf Kalla, Mahfud MD maupun Rhoma sama-sama berpeluang menjadi capres PKB. PKB sendiri belum bisa memprediksi siapa di antara mereka yang nantinya diputuskan menjadi capres PKB.

PKB akan memutuskan soal capres setelah Pemilihan Legislatif 2014. Saat ini PKB tengah melakukan penjajakan, yakni memfasilitasi ketiga orang itu untuk turun ke konstituen PKB dan warga NU serta melakukan uji publik terhadap ketiga tokoh tersebut.

"Konvensi capres ala PKB itu tak hanya melibatkan kader pusat hingga kader paling bawah, tapi juga melibatkan ulama dan kiai NU," imbuh anggota Komisi II DPR RI ini.

Ketiga tokoh itu juga diminta berkomunikasi dengan parpol lain, karena peluang koalisi partai untuk mengusung pasangan capres-cawapres sangat terbuka lebar. Malik memprediksi, kemungkinan hanya satu partai saja yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres tanpa berkoalisi.

"Bisa saja hanya satu nama yang kami putuskan menjadi capres PKB dengan memasangkan tokoh dari parpol lain. Atau bisa saja dua nama itu sepaket kami usung. Semuanya menunggu hasil Pileg," tukasnya.

Soal aspirasi kader PKB dari daerah, Malik menjelaskan bahwa kader PKB dari Sulawesi, Kalimantan dan NTT mengusulkan agar PKB mengusung Jusuf Kalla sebagai capres. Adapun Rhoma diminta oleh kader PKB dari Jakarta dan NTB. Sedangkan PKB se-Jawa menghendaki Mahfud MD sebagai capres PKB.

"Siapa yang akan mengantongi rekom capres PKB, tergantung siapa yang paling tinggi tingkat elektabilitasnya. Ketiganya memiliki peluang sama," pungkas Malik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com