Hal ini mengingat keduanya adalah warga suku Madura yang lekat dengan tradisi carok untuk menjaga nama baik keluarga.
Menurut Kepala sub bagian Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Lily Djafar, antara keluarga Misnawi dengan Taufik, sebenarnya sudah didamaikan setelah kasus pembunuhan putra Misnawi, Fahri Husaini Romadhon (3,5) oleh putra Taufik, Solihin pada Februari lalu.
"Saat itu upaya perdamaian bahkan disaksikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan para pejabat kecamatan dan Kapolsek di kantor Kecamatan Semampir," katanya, Jumat (6/12/2013).
Aksi pembunuhan oleh Misnawi kepada Taufik, kata Lily adalah indikasi bahwa api dendam antara dua keluarga suku Madura itu belum padam. "Kami kembali akan menjadwalkan pertemuan antara kedua keluarga besar itu untuk menjalin kembali tali silaturahim agar tidak ada lagi balas dendam," terangnya.
Seperti diberitakan, aksi pembunuhan terhadap Taufik, seorang pedagang pasar warga jalan Endrosono VII Surabaya oleh MW diduga kuat adalah aksi balas dendam. Korban adalah ayah dari Solihin, pembunuh balita, yang jasad korbannya sempat disemen, pada Februari lalu.
Anak pelaku bernama Fahri Husaini Romadhon (3,5) tewas di tangan Solihin, putra korban pada akhir Februari lalu. Aksi pembunuhan itu sempat menjadi pusat perhatian karena usai membunuh, Solihin mencoba menghilangkan jejak dengan melumuri jasad korbannya dengan semen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.