Adalah Supriyadi, seorang penjaga malam sekolah yang kali pertama mengetahui peristiwa pencurian itu. Pagi itu, sekitar pukul 05.15 WIB, dia hendak membuang sampah di dekat laboratorium komputer. Saat itu dia mendapati terali jendela yang rusak.
Dia kemudian mengajak rekannya, Budi Santoso, melaporkan hal itu ke Polsek Sawangan. "Saya lihat teralis rusak tidak wajar, seperti sengaja dirusak seseorang," tukas Supriyadi.
Dalam olah tempat kejadian perkara diketahui komplotan itu mencuri sejumlah alat elektronik, di antaranya 25 CPU berbagai merk, 18 monitor, 1 CPU server, 1 LCD proyektor, dan 1 keyboard merk Yamaha.
"Kerugian yang dialami SMPN 1 Sawangan lebih kurang mencapai Rp 117.115.000," Kasi Humas Polsek Sawangan Aiptu Glenter Pitoyo.
Polisi menduga, pelaku terdiri dari beberapa orang dan mereka merupakan pemain lama yang kerap menyasar sekolah-sekolah di Magelang dan sekitarnya.
"Modusnya hampir sama. Kemungkinan ada jaringan khusus pelaku pencurian spesialis peralatan inventaris sekolah. Kami akan melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut untuk menangkap pelaku," urai Glenter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.