Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Batang Tolak Pembelian 20 Mobil Dinas

Kompas.com - 10/10/2013, 21:13 WIB

BATANG, KOMPAS.com - Fraksi Partai Indonesia Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menolak pembelian 20 mobil dinas baru melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2013 oleh pemerintah daerah.

Ketua Frkasi PDIP DPRD Kabupaten Batang, Zaenudin di Batang, Kamis (10/10/2013) mengatakan, rencana pembelian mobil dinas baru belum tepat waktu karena masih banyak bangunan infrastruktur dan fasilitas yang perlu mendapatkan penanganan.

"Kami tidak sepakat dengan pengadaan mobil baru itu karena kendaraan yang tersedia masih layak pakai," katanya.

Menurut dia, sebaiknya dana pengadaan mobil dinas baru dapat dialihkan untuk program pembangunan yang masih dibutuhkan masyarakat.

"Fraksi PDIP menyayangkan pengajuan kebijakan pembelian mobil dinas baru karena kami menilai anggaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembangunan jalan yang rusak dan program lain ang menyentuh kebutuhan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, pemkab telah mengajukan sebanyak 20 mobil dinas baru yang terdiri atas sepuluh mobil jenis Rush, tujuh Avanza, dan tiga Honda CRV.

"Kami memperkirakan pengadaan mobil dinas baru ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar," katanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Nasikhin mengatakan bahwa pengadaan mobil dinas tersebut, nantinya akan digunakan untuk keperluan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam memperlancar kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

"Di sisi lain, pengadaan mobil dinas itu juga sebagai upaya memenuhi tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang semakin meningkat," katanya.

Ia mengatakan, saat ini mobil yang digunakan oleh SKPD adalah buatan 2003 sehingga hal itu mengakibatkan banyak biaya pemeliharaan dan tidak standar.

"Oleh karena itu, pengadaan mobil dinas ini sudah memenuhi azas kepatutan dan kewajaran jika dibanding dengan anggaran infrastruktur yang mencapai Rp 35,1 miliar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com