Anwar menjelaskan, Rinto dan Mulyadi serta Aisya merupakan spesialis perampok pemecah kaca mobil. "Jadi, sebelum beraksi, mereka menyiapkan bahan pemecah kaca," kata Anwar.
Mengenai jumlah kejahatan yang dilakukan komplotan perampok spesialis pemecah kaca mobil ini, diketahui berjumlah 15 kasus di tempat berbeda di Kota Makassar. "Kalau aksi pembobolan ATM di beberapa lokasi di Makassar, keduanya masih membantah. Aksi kawanan ini pun baru dilakukannya setelah pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, 18 September 2013 lalu," katanya.
Soal penetapan status Aisya, Anwar enggan berkomentar dulu. Pasalnya, Aisya masih menjalani perawatan tim medis di RS Pendidikan Unhas. "Saya belum bisa mengatakan dia sudah tersangka, nanti Aisya pingsan lagi. Tapi nanti kita akan jemput dia jika sudah sehat," tambahnya.