Seperti diberitakan, terjadi bentrokan di kampus Untan pada Kamis (26/9/2013) malam. Kemudian terjadi aksi susulan sekelompok mahasiswa yang menyerang gedung Fakultas Hukum Untan, Jumat (27/9/2013) malam.
Menurut Abubakar Alwi, insiden seperti ini sering terjadi di lingkungan kampus. Kendati demikian, pihak kampus tetap berkomitmen akan memproses mahasiswa yang melanggar hukum.
"Kita akan coba meminimalisasi perselisihan tersebut. Terkait siapa pun yang melanggar hukum, harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Ini negara hukum," kata Abubakar Alwi ditemui di lokasi kejadian, Jumat malam.
Abubakar Alwi mengakui, perselisihan antarmahasiswa di lingkungan kampus Untan sering terjadi. Perselisihan tersebut awalnya lebih banyak terjadi karena perselisihan personal, yang kemudian merembet ke perselisihan antarfakultas. Bentrokan antarfakultas pun kerap terjadi.
"Sebenarnya harus ada yang dipahami mahasiswa. Jika perselisihan itu antarmahasiswa, maka fakultas tidak perlu terlibat. Dan, fakultas harus duduk satu meja untuk menyelesaikan masalah," kata Abubakar Alwi.
"Mestinya ini tidak perlu terjadi. Yang merasa dirugikan silakan melaporkan pihak yang berwajib, bukan saling serang," tukas Abubakar Alwi.
Dalam penyerangan yang terjadi Jumat malam, sekelompok mahasiswa fakultas lain sempat menyerang Fakultas Hukum. Beberapa kaca ruang dosen pecah. Pada saat yang sama, di kampus Fakultas Hukum Untan sedang berlangsung kegiatan perkuliahan program ekstensi. Sebagian mahasiswa yang sedang kuliah tersebut merupakan anggota Polri.
Beruntung anggota Polri tersebut bisa mencegah meluasnya bentrokan. Meski demikian, pihaknya masih terus mendalami dan akan melakukan pengecekan lebih detail.