Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Badak Liar di TNWK Tak Dapat Perlakuan Khusus

Kompas.com - 25/09/2013, 15:06 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Tak ada perlakuan khusus bagi anak badak Sumatera liar yang ditemukan oleh tim Rhinos Protections Unit (RPU) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung beberapa hari lalu.

Jurubicara TNWK Lampung Sukatmoko mengatakan, anak badak beserta induknya akan tetap tinggal di alam bebas. Namun, tim tetap melakukan pemantauan agar tidak menjadi korban perburuan liar.

"Dengan temuan anak badak liar tersebut, artinya mengindikasikan bahwa alam TNWK masih bagus untuk perkembangbiakan badak sumatera," kata Sukatmoko, Rabu (25/9/2013).

Sebelumnya diberitakan, Tim RPU menemukan anak badak liar di sebuah kubangan lumpur di seksi I Waykanan, TNWK Lampung yang merupakan habitat badak.

Setelah dilakukan penelitian terhadap kotoran dan penyamaan tapak anak badak "Andatu" yang dilahirkan di Penangkaran Suaka Rhinos Sumatera (SRS) TNWK Lampung, diperkirakan anak badak tersebut berusia sekitar dua minggu.

"Penemuan ini merupakan bukti keberhasilan Taman Nasional Way Kambas dalam pengelolaan Badak Sumatera yang pada saat ini kondisinya sudah terancam punah (Critically endangered, IUCN)," kata Sukatmoko.

Taman Nasional Way Kambas selain berhasil dalam melakukan pengembangbiakan di penangkaran semi in-situ (SRS) dengan kelahiran Andatu, ternyata badak di alam juga berhasil berkembang biak. Taman Nasional Way Kambas pun  berhasil meningkatkan capaian dari target yang dipatok Kementerian Kehutanan untuk meningkatan populasi bagi spesies terancam punah.

Sementara itu, populasi badak sumatera pada saat ini diperkirakan kurang dari 100 ekor yang tersebar di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bukit Barisan selatan dan Taman Nasional Way Kambas.

Sedangkan di Taman Nasional Way Kambas populasinya diperkirakan tinggal 27-31 ekor. "Banyak harapan dari berbagai pihak, bahwa Taman Nasional Way Kambas sebagai benteng terakhir Badak sumatera dan dapat dijadikan sebagai Zona Perlindungan Badak Sumatera (Protection Zone)," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com