Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Kakek Geong yang Hidup di Gubuk Reyot Sendirian

Kompas.com - 21/06/2024, 06:59 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BORONG, KOMPAS.com - Kakek Blasius Geong (67), warga Kampung Waret, Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, hidup di gubuk reyot di tengah kebun seorang diri.

Sang istri pergi meninggalkan rumah sekitar 23 tahun lalu. Blasius tinggal di gubuk reyot lantaran rumah lamanya terbakar.

Sedangkan anak lelakinya merantau ke Malaysia, tetapi sudah lama tak pulang.

Baca juga: Dua Nenek di Sumenep yang Tinggal di Gubuk Reyot Terima Bantuan Pembaca Kompas.com

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Kakek Geong. Uluran tangan anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini.

Gubuk yang dia tinggali berukuran 2,5 meter x 3 meter. Atapnya adalah seng dan dindingnya dari kayu yang berlubang di sana-sini.

Kakek Geong harus tidur di papan kayu tanpa kasur. Penerangannya mengandalkan lampu minyak tanah.

Usia Kakek Geong yang tak lagi muda tak memungkinkan dia melakukan banyak hal. Selama ini dia bertahan hidup dengan menanam padi dan pisang.

Baca juga: Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Dia juga menjual kayu bakar dan membuat tempat tidur kayu pesanan orang.

"Satu ikat (kayu bakar) saya jual Rp 10.000," kata dia.

Kakek Geong mengaku badannya kini tidak kuat diajak bekerja terlalu keras.

"Tidak seperti dulu lagi, sekarang saya cepat sekali lelah kalau bekerja," katanya.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Kakek Geong. Uluran tangan anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini.

Selain membutuhkan bantuan, Kakek Geong juga belum mengantongi dokumen kependudukan, seperti kartu tanda penduduk dan kartu keluarga.

"Kami sedang berupaya mengurus dokumen kependudukannya," ungkap Ratih Labus, seorang pekerja sosial di Manggarai Timur.

Sumber: Kompas.com (Markus Markur)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com