SOLO, KOMPAS.com - Bantuan pompa dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang diserahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan harapan baru bagi petani di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).
Pasalnya, bertani di wilayah tersebut tidak mudah karena merupakan sawah tadah hujan.
Ketua Kelompok Tani (KT) Guyub Rukun Sangiran Desa Krendowahono, Setu Wibowo menyebut, dalam satu tahun, para petani hanya bisa satu kali panen dengan menghasilkan 8-9 ton per hektar.
Baca juga: Ada Bantuan Pompa untuk Sawah Tadah Hujan, Produksi Padi di Klaten Diharapkan Surplus 163.000 ton
"Memang sulit air, IP (Indeks Performance) satu kali panen yang hasil bagus. Kalau masih ada hujan sedikit dikasih palawija," keluh Setu Wibowo, pada Rabu (19/6/2024).
Keadaan makin sulit saat pompa hasil swadaya para petani terbatas. Mereka harus bergantian menggunakan pompa tersebut. Kondisi ini membuat masa tanam hingga panen di satu wilayah berbeda.
"Dibantu pompa 4-5 PK hasil swadaya, jadi panen tidak bisa bersamaan karena gantian," jelasnya.
Tak hanya itu, saat lahan ditanami palawija, para petani pun harus berusaha mencari air. Dia dan petani lain mengakut air dari anak sungai Bengawan Solo dengan ember penyiram tanaman.
"Angkut air dari sungai sebelah, air sungai mustahil kering. Makanya mengajukan mesin pompa," jelasnya.
Setu berharap setelah mendapatkan bantuan pompa bisa berdampak pada produktivitas sawahnya. Sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi petani dengan hasil panen lebih baik.
"Insyaallah setelah pompa bisa 2-3 kali tanam. Karena dari hasil, lebih baik beras daripada palawija. Tadi pak Jokowi juga bilang, (bantuan) agar panen melimpah," ujarnya.
Kawasan sawah tadah hijau itu sempat ditinjau Presiden Jokowi. Sambil menyerahkan bantuan pompa, Jokowi mengingatkan akan terjadi kekeringan panjang tahun ini.
"Akan terjadi kekeringan panjang. Di Jateng target kita 9,8 juta ton, dengan pompanisasi kita ingin tambahan 1,3 juta ton," kata Presiden Jokowi saat tinjauan.
Bantuan pompa air ini akan diberlakukan di sejumlah wilayah Indonesia. Khusus untuk Jateng, akan dibagikan 4.300 unit pompa berjenis 8,5 Pk dan 18 PK.
Sedangkan, alokasi pompa air untuk Kabupaten Karanganyar berjumlah 61 unit. Pompa itu akan dipergunakan petani untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau datang.
"Kita harapkan terjadinya kekeringan panjang yang sudah kita perkirakan lewat BMKG ditutup dengan pengolahan manajemen seperti ini. Water management sangat penting," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.