LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengungkap, pemerintah daerah membentuk satuan tugas (Satgas) menyikapi keluhan wisatawan soal harga makanan di Kampung Ujung Labuan Bajo.
"Akhirnya kita sepakat untuk membentuk Satgas,” ujarnya kepada wartawan di Labuan Bajo, Selasa (4/6/2024).
Baca juga: Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap
Menurut dia, pembentukan Satgas itu dimulai dengan tim kecil yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Fransiskus. Tim ini akan segera membuat daftar rancangan kerja yang nantinya akan dikonsultasikan dengan Kasat Intel Polres Mabar.
Keberadaan Satgas ini, nantinya akan dilegitimasi menggunakan Surat Keputusan Bupati Manggarai Barat. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun akan dilibatkan.
Pembentukan satgas ini merespons unggahan viral di media sosial tentang keluhan harga kuliner di Labuan Bajo.
Di antaranya diunggah oleh sebuah akun di TikTok dan Facebook: Mengapa harga makanan di Kampung Ujung Labuan Bajo mahal sekali? Dinas Perdagangan harus mengatasi soal ini dengan lakukan pembinaam terhadap pedagang.
Dalam unggahan tersebut ikut disertakan foto nota yang menunjukkan harga dua porsi tahu tempe Rp 40.000, kemudian ikan Rp 150.000, dan tiga jeruk murni Rp 150.000.
Yulianus Weng mengakui bahwa unggahan wisatawan tersebut telah beredar.
“Mahalnya harga makanan di kuliner Kampung Ujung sudah sangat viral beberapa hari ini. Maka Senin kemarin kami gelar rapat koordinasi yang melibatkan seluruh unsur Forkompimda,” kata dia.
Baca juga: Dapur Tara Labuan Bajo, Nikmati Kuliner Flores dengan Suasana Alam
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah tingkat Kabupaten Manggarai Barat pun mengambil sikap agar citra pariwisata Labuan Bajo tidak rusak oleh harga makanan yang ‘melangit’.
Wakil Bupati Yulianus mengakui bahwa Rapat Koordinasi Forkompimda pada Senin (3/6/2024) merupakan rapat tindak lanjut dari rapat internal yang dihadiri oleh Sekda Mabar, Asisten Ekonomi dan Pembangunan serta sejumlah pimpinan perangkat daerah, pada pada Sabtu (1/6/2024
“Sebelumnya sudah dilangsungkan rapat internal untuk mencari akar soal. Sejumlah Kepala OPD yang selama ini secara teknis menangani langsung booth di Kuliner Kampung Ujung, hadir pada rapat itu,” beber dia.
Pihak terkait menganalisis penyebab keluhan wisatawan dan melahirkan sejumlah poin rekomendasi, antara lain pelaku usaha di Kampung Ujung wajib memberikan informasi menu dan harga kepada pelanggan.
Kemudian, setiap pelaku usaha wajib menyediakan timbangan digital untuk mengukur berat ikan yang dijual serta beberapa rekomendasi lainnya.
"Sejumlah poin rekomendasi diatas menjadi salah satu bahan yang dibahas pada Rapat Koordinasi Forkompimda Senin kemarin," ungkap dia.
Baca juga: Pemerintah Upayakan 3 Penerbangan Langsung dari Luar Negeri ke Labuan Bajo
Ia menyebut, pada rapat koordinasi ini ada banyak hal yang dibahas, utamanya terkait mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, mulai dari biaya tiket pesawat, biaya hotel, biaya sewa kapal, rental kendaraan, hingga biaya makanan.
“Ada banyak hal yang dibahas. Tapi saya minta fokus dulu soal mahalnya biaya makan di kuliner Kampung Ujung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.