Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Tarakan, Awalnya Korban Dilaporkan Kecelakaan Sepeda

Kompas.com - 20/05/2024, 04:27 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TARAKAN, KOMPAS.com - Pemuda berinisial HM (20) ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa AG (18).

Awalnya, penyebab kematian korban dilaporkan karena kecelakaan sepeda. Padahal, AG dianiaya hingga tewas di Jalan Gajah Mada Desa Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Selasa (7/5/2024).

Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona mengatakan, HM ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara dan alat bukti yang terkumpul. 

Baca juga: Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

"HM adalah pelaku utama pemukulan yang akhirnya menyebabkan korban meninggal dunia,’’ujarnya, Sabtu (18/5/2024). 

 

Kronologi kejadian

Dari hasil penyidikan sementara, motif pelaku menganiaya korban karena tersinggung dipanggil "dilan". Panggilan tersebut dianggap olokan. 

Merasa tersinggung dengan ‘olokan’ tersebut, pelaku memukul wajah korban dan menendangnya sampai pingsan.

Korban lalu dibawa ke RS Pertamina oleh teman lainnya. Kemudian ada yang menyarankan untuk menyampaikan bahwa korban koma akibat kecelakaan sepeda.

Ronaldo menambahkan, saat terjadinya peristiwa, terdapat 8 pemuda di lokasi kejadian. Korban dianiaya oleh 7 temannya.

‘’Kita sudan memeriksa 10 orang saksi. Ada tetangga pemilik warung, tetangga yang sempat mencoba mengobati ketika korban tidak sadarkan diri, dan teman teman korban. Penyidikan terus berjalan, dan saksi akan bertambah,’’ujarnya lagi.

Saat kejadian, ayah korban sedang bekerja tambak di Pulau Tibi, Kabupaten Bulungan. Ayah korban dihubungi sang istri bahwa AG mengalami kecelakaan sepeda dan dilarikan ke RS Pertamina.

Menerima kabar tersebut, ayah korban segera pulang untuk melihat kondisi anaknya. Ayah korban, tiba di Tarakan pukul 20.00 Wita, dan bergegas menuju RS Pertamina.

Ia hanya melihat anaknya terbaring koma diatas ranjang rumah sakit. Sampai satu jam kemudian, dokter menyatakan anaknya meninggal dunia.

Orangtua korban yang percaya anaknya meninggal karena kecelakaan, memakamkan anaknya pada Rabu (8/5/2024), tanpa rasa curiga. Mereka baru tahu kalau anaknya tewas akibat dianiaya pada Selasa (14/5/2024).

Orang tua korban yang merasa keberatan, datang ke kantor polisi untuk meminta penyelesaian kasus anaknya. Kemudian Polisi membongkar makam AG untuk mencari barang bukti kasus dugaan penganiayaan.

Baca juga: Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Polisi juga telah melakukan pra-rekonstruksi dengan 22 reka adegan. Pemukulan terhadap korban AG terjadi pada reka adegan ke 8, 9 dan 11.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kejari Aru Maluku Musnahkan Barang Bukti 42 Perkara Pidana

Kejari Aru Maluku Musnahkan Barang Bukti 42 Perkara Pidana

Regional
Sampah Menumpuk di Jalanan Pemalang, Sudah 5 Hari Belum Terangkut Semua

Sampah Menumpuk di Jalanan Pemalang, Sudah 5 Hari Belum Terangkut Semua

Regional
Hutan Adat Rusak, Warga Papua Minta Perusahaan Salatiga Bertanggung Jawab

Hutan Adat Rusak, Warga Papua Minta Perusahaan Salatiga Bertanggung Jawab

Regional
OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

Regional
Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak 'Treadmill' dan Jendela Hanya 60 Cm

Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak "Treadmill" dan Jendela Hanya 60 Cm

Regional
Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Regional
Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Regional
Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Regional
Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Regional
Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Regional
Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com