Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kompas.com - 18/05/2024, 15:36 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sembilan rumah di bantaran rel kereta kawasan overpass Manahan, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, terbakar pada Jumat (17/5/2024) malam.

Dari sembilan rumah yang terbakar, hanya satu rumah yang memiliki sertifikat hak milik (SHM).

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, akibat kejadian ini, 25 warga harus mengungsi.

Mereka mengungsi di Kantor Kelurahan Manahan dan pengungsian dibuka hingga tiga hari ke depan.

Baca juga: 9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Lurah Manahan Syaefudin mengatakan, saat ini warga mengungsi di Kantor Kelurahan Manahan.

Selain itu, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi penanggulangan pasca-kebakaran.

"Karena ini musibah ya, tentu nanti kita bahas dengan semua pihak, tidak bisa Kelurahan sendiri. Yang penting kita pulihkan warga dulu dari trauma," kata Syaefudin pada Sabtu (18/5/2024).

Syaefudin berkata, terkait perbaikan rumah akan dibicarakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sebab, dari sembilan rumah yang terbakar, hanya satu warga yang memiliki SHM.

"Kemudian cuma tiga orang yang ber-KTP Manahan. Sisanya ber-KTP luar kota dan domisilinya di sini," katanya.

Baca juga: Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Dia menambahkan, warga korban kebakaran yang mengungsi masih terus dipantau oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Manahan dan Dinas Kesehatan.

Pengungsian di kantor kelurahan, kata Syaefudin, dibuka selama tiga hari ke depan. Hal ini karena sejumlah warga berencana tinggal di rumah keluarganya.

"Kita buka (pengungsian) tiga hari. Ada yang sudah dijemput keluarga, ada yang masih di Pendopo. Dapur umum tidak ada, kita siapkan makan siap saji saja," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Regional
Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Regional
Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Regional
Sejarah Kabupaten Semarang

Sejarah Kabupaten Semarang

Regional
Sudah Berkeluarga, Oknum Guru di Bengkulu Tega Cabuli Siswinya Sendiri

Sudah Berkeluarga, Oknum Guru di Bengkulu Tega Cabuli Siswinya Sendiri

Regional
Lewat Inovasi Penanganan Stunting, Pemkot Semarang Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari PBB

Lewat Inovasi Penanganan Stunting, Pemkot Semarang Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari PBB

Kilas Daerah
6 Venue Event Populer di Kota Tangerang, Cocok untuk Segala Acara

6 Venue Event Populer di Kota Tangerang, Cocok untuk Segala Acara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com