PAPUA BARAT, KOMPAS.com- Salah satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kamundan Raya Kodap IV Sorong Raya berinisial JS menyatakan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
JS yang pernah terlibat dalam penyerangan di Pos Koramil Kisor dan pembakaran ekskavator itu mengungkap alasannya menyerahkan diri ke petugas pada Minggu (5/5/2024) dan kembali ke NKRI.
Baca juga: Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI
"Saya ingin kembali ke NKRI dan bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah saya perbuat. Saya juga ingin memperbaiki keluarga dan kehidupan saya nanti," kata JS.
JS juga mengakui bahwa dirinya pernah memanah anggota Koramil 1802-Aifat dalam insiden penyerangan Pos Koramil Aifat karena mabuk pada 4 Februari 2023.
Akibat aksinya itu, satu anggota TNI terluka di bagian punggung. Namanya pun masih sebagai DPO Polres Maybrat.
"Saya saat itu memanah anggota karena pengaruh minuman keras. Lalu karena takut terpaksa saya lari ke hutan, tinggal di hutan bersama kelompok OPM Batalyon Kamundan Raya," ujar dia.
Baca juga: Polemik Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Dianggap Tak Selesaikan Konflik di Papua
Lebih dari setahun tinggal di hutan, JS kemudian memutuskan keluar dari kelompok tersebut karena merasa tak nyaman.
"Tidak nyaman karena mereka tidak baik sehingga saya bawa diri ke sini dengan bantuan Bapak Felen Sidik untuk melapor bahwa saya ingin kembali ke NKRI," tutur dia.
JS juga mengajak anggota OPM lainnya mengikui tindakannya.
"Kepada kawan-kawan (OPM) yang masih ada di dalam hutan, ayo turun dan kembali ke NKRI untuk membangun Tanah Papua," ujar dia.
Dansatgas Yonif 623/BWU Letkol Inf Dimas Yamma Putra membenarkan JS masuk dalam daftar pencarian orang.
Dia saat itu melarikan diri ke hutan selama satu tahun lima bulan.
"JS akhirnya bersedia menyerahkan diri kepada aparat keamanan dalam hal ini Satgas Yonif 623/BWU dibantu pendekatan oleh Pemda dan tokoh masyarakat pada Minggu (5/5/2024) di Pos Kotis Kumurkek Distrik Aifat Kabupaten Maybrat," katanya.
Sumber: Kompas.com (Adlu Raharusun), Antara