SOLO, KOMPAS.com - Wakil presiden (wapres) terpilih 2024, Gibran Rakabuming Raka menanggapi Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin melibatkan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam penyusunan kabinet.
Gibran mengatakan, akan meminta masukan dari banyak pihak dalam penyusunan kabinet pemerintahannya ke depan, tak terkecuali Megawati.
"Iya nanti. Senior-senior, tokoh-tokoh, ketua-ketua (parpol) semuanya, kami mintain masukan, nggih. Tidak terkecuali beliau (Megawati)," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/5/2024).
Baca juga: Respons Gibran soal Program Makan Siang yang Disebut Ancam Defisit APBN
Disinggung apakah sudah ada komunikasi dengan Megawati, putra sulung Presiden Jokowi ini mengatakan, belum ada.
"Belum (ada komunikasi)," ungkap dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, Prabowo terbuka terhadap masukan dari banyak pihak dalam proses penyusunan kabinet pemerintahannya ke depan.
Baca juga: Soal Klaim Gibran Getarkan Kandang Banteng di Jateng, Ganjar: Hati-hati Ketanduk
Prabowo disebut bakal mendengar masukan dari para presiden RI, seperti Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tak terkecuali Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
“Pak Prabowo tentu akan mendengar dan meminta masukan dari Pak Jokowi sebagai presiden yang saat ini memerintah,” kata Dahnil dalam program Kompas Petang Kompas TV, Senin (29/4/2024).
“Kemudian, meminta masukan kepada Pak SBY, bahkan Pak Prabowo juga sudah sampaikan ingin meminta masukan dari Bu Megawati,” lanjutnya.
Baca juga: Tanggapan Gibran soal Makan Siang Gratis Bakal Gunakan Dana BOS
Bagi Prabowo, masukan para presiden terdahulu sangat penting. Baik Jokowi, SBY, maupun Megawati dinilai punya pengalaman panjang sebagai pemimpin negara.
“Pak Prabowo akan mendengarkan masukan, tidak mungkin tanpa masukan,” katanya lagi.
Bahkan, Dahnil mengungkapkan, Prabowo ingin duduk bersama Jokowi, SBY, dan Megawati untuk berdiskusi mengenai banyak hal. Menteri Pertahanan itu menginginkan adanya semacam klub presiden.
“Sehingga ada presidential club. Walaupun punya perspektif politik yang berbeda, sikap politik yang berbeda, tapi mereka bisa duduk bersama, bisa sharing pengalamannya,” kata Dahnil.
Baca juga: PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.