KOMPAS.com – Apriani Eletrin Jeria, bocah mungil berusia 1 tahun 2 hari asal Kampung Kembur, Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, menderita hidrosefalus sejak lahir.
Kepala bocah mungil ini terus membesar sehingga ia tak bisa duduk dengan normal.
Apriani perlu penanganan serius. Ia harus menjalani operasi sehingga bisa sembuh dan ceria layaknya anak-anak normal.
Namun, orangtua Apriani tak memiliki dana berobat. Mereka kesulitan biaya sehingga tak bisa membawa Apriani berobat ke rumah sakit.
Baca juga: Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali
Orangtua Apriani membutuhkan uluran tangan sesama untuk menyembuhkan sakit anak mereka.
“Sedih juga setiap hari, dia seperti berusaha bangun, tetapi tidak bisa. Dia juga tidak menangis. Kalau mau minta makan baru dia merengek sedikit," kisah ibu Apriani, Helena Yastina Amus (35).
Pada usia setahun dua hari itu, Apriani seharusnya sudah bisa duduk, bahkan merangkak. Lantaran kepalanya terus membesar, Apriani hanya bisa terbaring.
Ia tak bisa duduk, apalagi merangkak. Supaya ia bisa duduk, bapak dan mama serta kakaknya mesti menopang Apriani dari belakang.
Seakan merindukan kebahagiaan, Apriani tampak senyum bahagia saat Kompas.com memasuki kediaman mereka pada Senin (22/4/2024).
Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk Apriani sehingga bisa segera dioperasi. Pembaca bisa memberikan bantuan dengan cara klik di sini.
Apriani yang tengah dipangku sang ibunda tampak baik-baik saja. Tiada suara menangis atau merengek sedikit pun selain senyuman dari bibirnya nan mungil.
"Begitu memang dia. Selalu senyum dan tertawa kepada setiap tamu yang datang ke rumah. Mungkin mau sapa, tetapi tidak bisa," celetuk sang ibunda.
Helena bercerita, anak bungsunya itu menderita hidrosefalus sejak lahir pada 18 April 2023. Namun, kala itu kepalanya tidak terlalu besar seperti sekarang.
Baca juga: Mama Maria Mamu Teteskan Air Mata dan Ucapkan Terima Kasih Saat Terima Donasi Pembaca Kompas.com
"Kecil saja pas lahir. Makin hari, tambah besar seperti ini. Jadinya dia ini tidak bisa duduk, apalagi mau merangkak karena berat kepalanya," tutur Helena terbata-bata.
Ia mengaku, selama mengandung sang anak, dirinya dan sang suami pernah pergi USG di dokter. Saat itu, hasil pemeriksaan dokter menyatakan ada cairan di kepala janin.