Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kompas.com - 25/04/2024, 22:11 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang pemuda bernama Adi Latif Mashudi, yang saat ini menekuni dunia pertanian hidroponik di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, setelah sebelumnya mencari modal usaha dengan bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan.

Pria asal Desa Ngiyono, Kecamatan Japah, itu menceritakan awal mula dirinya dapat bekerja di Negeri Gingseng tersebut.

Semua bermula saat Adi duduk di bangku kelas dua SMK Pelita Japah.

Baca juga: Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

"Waktu itu memang ada program pendidikan bahasa Korea gratis dan pada awalnya saya enggak ada niatan untuk ke Korea, hanya mengisi jam kosong karena masih ada waktu untuk belajar mengikuti kursus tersebut," ucap Adi, saat ditemui Kompas.com, di Agrowisata Petik Buah Girli Smart Ecosystem Farming miliknya yang berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Kamis (25/4/2024).

Selama tiga minggu mengikuti program pendidikan bahasa Korea, pengetahuan Adi kian terbuka, mulai dari potensi pekerjaan hingga fasilitas yang didapat saat berada di Korea.

"Meskipun sedikit tertarik tetapi misi saya ingin kuliah," kata dia.

Karena ingin kuliah, Adi sempat mengikuti dan mendapatkan beasiswa ETOS pada tahun 2015.

Namun, karena pertimbangan adanya biaya-biaya lainnya selama kuliah, Adi dilarang dan tidak mendapatkan izin dari orangtuanya.

"Rencana kuliah saya korbankan saya kemudian melamar kerja 5 perusahaan tetapi tidak ada yang menerima," ujar dia.

Pria berusia 27 tahun tersebut kemudian diarahkan oleh sekolah bahasa Korea untuk mengikuti kursus bahasa Korea di Kabupaten Pati.

Pada tahun 2015, Adi mengikuti kursus bahasa korea dan seharusnya berangkat ke Korea pada tahun 2016.

Akan tetapi pada tahun 2016, tidak ada ujian untuk berangkat ke Korea.

Baca juga: RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

 

"Jadi, ditunda lagi setahun," kata dia.

Selama masa penundaan itu, dirinya mendapatkan kepercayaan dari lembaga kursus tersebut untuk mengelola asrama, koperasi, jadi tukang panen ayam, hingga diangkat jadi staf kantor.

"Kemudian sampai akhirnya 2017 saya lulus," ujar dia.

Pada saat akan berangkat ke Korea, pihak lembaga kursus menggratiskan biaya kepada Adi.

"Sebenarnya kejutan juga karena harusnya saya membayar Rp 35 sampai Rp 40 juta, waktu itu saya sudah menabung ya dari pihak LPK itu, pada akhirnya saya tidak dikenakan biaya apapun, jadi ya sudah semua digratiskan, kemudian sampailah di Korea Selatan," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com