SIKKA, KOMPAS.com - Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Margaretha Movades da Maga menyatakan, stok vaksin antirabies untuk korban gigitan hewan penular rabies (HPR) telah tersedia. Sebelumnya, stok vaksin kosong.
"Stok vaksin antirabies sudah tersedia sebanyak 500 vial dan 5 serum antirabies," ujar Margaretha saat dihubungi, Rabu (24/4/2024).
Dia mengatakan, vaksin antirabies tersebut merupakan bantuan dari pemerintah provinsi. Proses distribusi ke beberapa puskesmas sementara sedang berjalan.
Baca juga: Stok Vaksin Anti-Rabies di Sikka Kosong padahal Berstatus KLB
Hanya saja, kata Margaretha, tidak semua puskesmas mendapat jatah dalam jumlah banyak karena stok yang ada sangat terbatas.
"Sebagian besar vaksin disimpan di rabies center yakni Puskesmas Beru. Untuk puskesmas lain tidak terlalu banyak, karena dilihat dari jumlah kasus gigitan," ujar dia.
Baca juga: Kasus Gigitan Anjing di Sikka Terus Bertambah, Kini Mencapai 917
Pemkab Sikka, lanjut dia, telah bersurat ke Kementerian Kesehatan meminta bantuan vaksin sebanyak 1.000 vial.
"Kita masih menunggu informasi (Kemenkes)," kata dia.
Margaretha mengungkapkan, sampai saat ini pemerintah bersama semua pemangku kepentingan terus melakukan upaya pencegahan rabies.
Di antaranya, melalui eliminasi HPR secara selektif, dan vaksinasi di daerah endemis rabies seperti Palue.
"Untuk wilayah Palue kita siapkan 1.000 dosis vaksin HPR," ujar dia.
Adapun hingga saat ini, Kabupaten Sikka masih berstatus kejadian luar biasa (KLB) rabies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.