Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Kompas.com - 23/04/2024, 21:50 WIB
Priska Birahy,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Profesor Dr Fredy Leiwakabessy, membantah isi aksi mahasiswa yang menyebut tidak ada jaminan ruang aman di kampus.

Para mahasiswa Unpatti menggelar demonstrasi bisu pada Selasa (23/4/2024). Selain menyangkut isu pelecehan seksual, demo itu pun menyoroti situasi kampus yang tak aman bagi perempuan.

"Unpatti ini aman untuk semua. Aman, aman," kata Leiwakabessy saat dikonfirmasi terpisah di ruangannya usai acara wisuda gelombang pertama tahun 2024 Unpatti Ambon. 

Leiwakabessy memastikan pihaknya mengusahakan lingkung kampus yang aman.

Baca juga: Dosen Universitas Pattimura yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Belum Diperiksa, Begini Penjelasan Polisi

Diketahui belasan mahasiswa melakukan aksi berjalan mengelilingi auditorium tempat wisuda membawa spanduk dan sejumlah poster. 

Aksi itu merespon peristiwa pelecehan terduga pelaku yang merupakan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terhadap mahasiswinya.

Massa juga menilai kurangnya ruang aman bagi perempuan di kampus yang mendorong maraknya tindakan serupa. 

Meski begitu Leiwakabessy menerima semua tuntutan mahasiswa dalam aksi. 

"Tidak apa-apa mereka mau suarakan. Bagi saya semua aspirasinya saya tampung yang penting jangan anarkis."

"Jangan pada ruang-ruang yang formal. Kalau mau suarakan tidak apa-apa. Setiap suara mereka kalau datang saya terima."

Baca juga: Kasus Oknum Dosen Universitas Pattimura Lecehkan Mahasiswi, Rektor: Kami Serius Tangani

"Yang penting secara santun agar tidak melebar ke mana-mana. Bahwa Unpatti tetap berkomitmen selesaikan masalah ini," tegasnya. 

Menurutnya, saat ini sudah ada tim satgas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual   yang menangani laporan kasus dugaan pelecehan seksual. 

Semua laporan, informasi serta data terkait kasus telah dilimpahkan dari fakultas (FKIP) ke rektorat. 

Proses pemeriksaan tengah berjalan dan belum ada rekomendasi atau keputusan final. Menurutnya, pihak kampus masih harus mengaitkannya dengan regulasi.

Sementara itu keputusan akhir berada pada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). 

"Dan keputusannya tidak bisa diambil rektorat rekomendasi dikirim ke pusat (Kemenristekdikti)."

"Satgas penanganan kan sudah dibentuk dan itu perintah undang undang makanya saya nyatakan semua ruang di unpatti itu aman," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com