Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Pedagang di Candi Gedongsongo: Usai Revitalisasi, Kios Malah Tergenang Air Saat Hujan

Kompas.com - 23/04/2024, 04:45 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pedagang di komplek Candi Gedongsongo Kabupaten Semarang mengeluhkan genangan air yang muncul saat hujan. Terbaru, pada Minggu (21/4/2024) genangan air membuat jualan pedagang tak laku karena Candi Gedongsongo sepi pengunjung di area jualan.

Pengurus Paguyuban Sumber Rejeki yang menaungi pedagang di Candi Gedongsongo, Jumiyem mengatakan, genangan mulai terjadi setelah proyek revitalisasi di area berjualan selesai.

Baca juga: Revitalisasi Candi Gedong Songo Selesai, Telan Anggaran Rp 23 Miliar

"Selama 40 tahun saya jualan di candi, baru kali ini ada genangan air, tingginya di atas mata kaki orang dewasa. Sebelumnya kalau hujan tidak ada masalah," ujarnya, Senin (22/4/2024).

Menurutnya, saat terjadi genangan kondisinya menyusahkan. Setelah 'menyelamatkan' dagangan, mereka juga harus membuang air ke arah saluran dan selanjutnya mengepel lantai yang kotor.

"Kemarin itu akhirnya pada gotongroyong membersihkan, sehingga tidak fokus ke jualan," kata Jumiyem.

"Kita jualan juga Lebaran itu, sebelumnya tutup karena sepi. Setiap bulan bayar retribusi Rp 190.000, tapi ini belum ramai karena banyak jalan keluar sehingga pengunjung tidak fokus di satu akses," paparnya.

Pedagang ronde, Ngateni (63) mengatakan genangan air muncul di los yang digunakan para pedagang berjualan.

"Jadinya malah seperti kolam renang, karena genangan air agak lama. Apalagi kemarin hujannya juga lama," jelasnya dalam Bahasa Jawa.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Wiwin Sulistyowati mengatakan, setelah mendapat laporan terkait genangan air di lapak pedagang, dirinya langsung berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan pelaksana pembangunan revitalisasi Candi Gedongsongo.

"Kalau kita lihat memang untuk tampungan dan pembuangan air sudah cukup besar, tapi untuk saluran penangkap air yang perlu dibenahi agar tidak ada luapan lagi," ujarnya.

"Ini masih dalam masa pemeliharaan, sehingga tadi saya minta agar pelaksana pembangunan segera dan secepatnya membenahi. Dengan perbaikan tentu pedagang merasa aman dan nyaman, pengunjung yang akan berbelanja juga nyaman," kata Wiwin.

Selain faktor kurang besarnya saluran penangkap air, genangan terjadi karena sedimentasi di area tampungan.

"Tadi kita lihat ada lumpur dan daun-daun yang di tampungan, ini menyebabkan air tidak mengalir sempurna. Langsung dibersihkan agar kejadian ini tidak terulang," ungkap Wiwin.

Menurut Wiwin, hujan dalam waktu lama dan intensitas deras juga menjadi penyebab terjadinya genangan di area berjualan.

"Apalagi pohon-pohon yang baru ditanam saat revitalisasi kemarin belum sepenuhnya jadi, sehingga air langsung turun. Tapi dengan perbaikan ini, kami harap bisa menjadi solusi agar tidak lagi ada genangan di area berjualan," paparnya.

Diketahui, revitalisasi area Gedongsongo menelan anggaran Rp 23 miliar dari Kementerian PUPR. Peresmian dilakukan Bupati Semarang Ngesti Nugraha pada Kamis (7/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com