Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Sampah Sisa Lebaran di Kabupaten Semarang Meningkat, Petugas Angkut hingga Malam

Kompas.com - 15/04/2024, 11:11 WIB
Dian Ade Permana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Produksi sampah di Kabupaten Semarang selama periode Lebaran 2024 mengalami peningkatan luar biasa.

Bahkan petugas kebersihan harus bekerja hingga malam hari untuk mengambil sampah dan mengirim ke tempat penampungan sementara (TPS).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang Heru Purwantoro mengatakan, selain sampah rumah tangga, kenaikan volume juga terjadi di tempat wisata dan pasar.

Baca juga: Laut di Pulau Pari Banyak Sampah, Wisatawan: Sangat Amat Disayangkan

"Petugas terus siaga mengambil sampah di berbagai tempat, bahkan sampai malam hari. Ini karena jumlah kenaikan sampah sangat luar biasa," ujarnya, Senin (15/4/2024).

"Kalau secara hitungan jumlah, jelas meningkat karena pengambilan sampah sampai malam. Ini juga terkendala karena armada pengangkut sampah yang kami miliki banyak yang sudah tua dan beberapa mengalami kerusakan," kata Heru.

Untuk sampah di tempat wisata, kata Heru, paling banyak di wilayah Bandungan dan Kopeng.

"Bisa dikatakan sampai membludak itu, sampah sudah overload. TPS sudah kebanyakan sampah sehingga petugas harus bekerja ekstra untuk mengatasi," ujarnya.

Di wilayah Kopeng Kecamatan Getasan, lanjutnya, TPS ada di daerah Sleker, Wates, Tajuk, Getasan, Sumogawe, dan Pasar Getasan.

"Terus terang kami prihatin karena masyarakat belum sadar terhadap pengelolaan sampah. Mereka beranggapan hanya membuang dan petugas yang memberesi, perilaku ini harus diubah agar sampah tak semakin membebani," kata Heru.

"TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Blondo kan sudah overload, bahkan tanah-tanah banyak yang terdampak. Sehingga harus dari masyarakat sadar pengelolaan sampah yang baik. Harus mencari solusi lagi agar lahan segera bisa difungsikan," paparnya.

Baca juga: Pemudik Apresiasi Pelayanan KAI, tapi Komplain soal Sampah Menumpuk di Toilet

Menurut Heru, di Kabupaten Semarang ada 34 Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).

Namun, pengelolaannya juga tidak maksimal karena belum siap secara keseluruhan.

"Kan itu sampah harus dipilah dan dikelompokan yang organik dan yang tidak, lalu maksimal diambil 2x24 jam. Nah ini belum semua menjalankan, karena baru di Kebondowo yang bisa (kelola sampah)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com