Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah African Swine Fever, 200-an Ternak Babi di Nagekeo Mati

Kompas.com - 11/04/2024, 16:18 WIB
Nansianus Taris,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Wabah African Swine Fever (ASF) mengakibatkan setidaknya 200-an ekor ternak babi di Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur, mati.

“Data terbaru, di Kecamatan Boawae empat ekor, Kecamatan Aesesa, Desa Aeramo, kejadian sejak 24 Maret total 213 ekor, dan Desa Nangadhero 16 ekor.”

Demikian penjelasan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo, Klementina Dawo, saat dikonfirmasi dari Labuan Bajo, Kamis (11/4/2024).

Klementina menerangkan, babi yang mati menunjukkan sejumlah gejala, seperti demam tinggi serta pendarahan pada kulit dan organ tubuh lainnya.

"Demam tinggi, kehilangan nafsu makan, depresi, muntah, diare, perdarahan pada kulit dan organ tubuh," ujar Klementina.

Gejala tersebut, kata Klementina, merupakan gejala khas babi terserang ASF.

Baca juga: 16 Ternak Babi di Kabupaten TTU Mati Mendadak, 8 di antaranya Positif ASF

Bangkai babi dibuang sembarangan

Klementina mengatakan, salah satu penyebab menyebarnya ASF adalah masih ada warga yang membuang bangkai babi yang mati dengan gejala ASF ke parit.

Selanjutnya, lalat yang hinggap pada bangkai babi bisa menjangkiti ASF ke babi yang sehat.

Selain itu, penularan wabah ASF juga bisa melalui anjing yang memakan bangkai babi yang tertular virus tersebut.

Dinas Peternakan lantas mengimbau semua peternak untuk menguburkan bangkai babi yang mati dengan gejala ASF.

Perketat ternak dari luar daerah

Selain itu, untuk mencegah penyebaran ASF, Pemkab Nagekeo berbekal instruksi Bupati yang dikeluarkan pada 4 April 2024, menolak dan melarang pemasukan ternak babi dari luar wilayah.

Baca juga: Ternak Babi Mati Mendadak di NTT Terus Meluas, Tersebar di 8 Wilayah

Larangan juga berlaku untuk produk babi segar, seperti sei, roti babi, dendeng, dan daging babi hutan dari daerah tertular.

“Meningkatkan pengawasan baik oleh petugas dinas terkait maupun aparat desa di wilayah masing-masing terhadap ternak babi."

Pengawasan pun, kata dia, berlaku untuk produk babi antarkabupaten, kecamatan, dan desa, baik melalui jalur darat maupun laut.

Klementina lalu meminta masyarakat meningkatkan biosecurity, di mana hanya peternak atau petugas kandang yang boleh masuk ke kandang babi dan mendisinfeksi. 

“Tidak memberi makanan hasil limbah dari olahan babi ke ternak babi. Jika ternak sakit atau mati, segera dilaporkan ke petugas untuk diobservasi lebih lanjut."

"Sementara untuk babi yang mati harus dibakar lalu dikuburkan untuk mencegah penyebaran,” kata Klementina lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com