Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Jadi Korban Jerat, Gajah Fuja Lahirkan Bayi Betina

Kompas.com - 09/04/2024, 13:00 WIB
Citra Indriani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabar gembira bagi dunia konservasi. Induk gajah di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sebanga, Kabupaten Bengkalis, Riau, melahirkan bayi betina.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan menyampaikan, anak gajah yang baru lahir jenis kelamin betina.

Baca juga: Polisi Selidiki Temuan Gajah Mati Tanpa Gading di Aceh Utara

"Hasil pengecekan kesehatan dan pengukuran morfometri yang kita lakukan, anak gajah ini lahir dengan bobot 75,5 kilogram, tinggi badan 75 sentimeter, lingkar badan 97 sentimeter, dan panjang badan 97 sentimeter," sebut Genman kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Senin (8/4/2024).

Dia mengatakan, anak gajah ini lahir dari pasangan gajah betina bernama Fuja dan gajah jantan, Sarma. Gajah Fuja kini berusia 20 tahun dan Sarma 25 tahun.

"Induk gajah ini berasal dari hasil evakuasi akibat korban jerat di wilayah Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, pada 2008 silam," sebut Genman.

Kondisi induk dan anaknya, kata dia, saat ini dalam keadaan sehat dan menunjukkan vitalitas normal.

Tim dokter hewan dan perawat medis satwa dari BBKSDA Riau terus memantau intensif kondisi kesehatan induk dan anak gajah tersebut.

"Anak gajah ini lahir pada hari ke-27 Ramadhan 1445 Hijriah. Tentu ini menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Semoga menjadi cahaya kebaikan bagi dunia konservasi," kata Genman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com