Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca "Jeritan" Pemudik Jomblo pada Secarik Kertas yang Terpasang di Sepeda Motor

Kompas.com - 07/04/2024, 12:06 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri selalu dijadikan momentum para perantau untuk pulang kampung. Mereka mempersiapkan segala sesuatu agar tampak 'berhasil' di tanah rantau.

Tak hanya soal karir atau ekonomi tapi juga kisah cinta. Hal ini karena tanah rantau seolah menjadi jawaban atas segala pertanyaan di kehidupan. Namun, karena keadaan tak selalu berpihak, para perantau tetap nekat pulang apa pun kondisinya.

Lucunya, para pemudik yang menaiki sepeda motor, menuliskan kondisi yang dialaminya di secarik kertas dan dipasang di bagian belakang motor. Tulisan-tulisan tersebut seolah menjadi gambaran suasana hati pemudik yang rela melewati ratusan kilometer untuk tetap bisa kampung halaman.

Baca juga: Cerita Pemudik Terjebak Antrean sampai 9 Jam di Pelabuhan Gilimanuk

Seperti yang dilakukan Budi Ariawan (26), pria asal Madiun Jawa Timur yang bekerja di sebuah pabrik Karawang Jawa Barat. Dia berangkat dari kosnya pada Jumat (5/4/2024) siang.

Dengan menaiki sepeda motor matik, di jok belakang ditaruh tas ukuran sedang dan ada tulisan 'Sugih kere tetep mulih, wong tuo butuhe sungkem dudu mantu (Kaya miskin tetap balik, orangtua butuhnya sungkem bukan menantu)'.

"Iseng aja nulis itu, terus diprint. Buat lucu-lucuan juga meski itu gambaran suasana hati saya," kata Budi, Minggu (7/4/2024) saat istirahat di Jalan Lingkar Salatiga (JLS) Kota Salatiga Jawa Tengah.

Menurut Budi, dirinya sempat pacaran dengan seorang perempuan selama enam bulan. Rencananya, Lebaran ini mau diajak ke kampungnya di Madiun untuk berkenalan dengan orangtuanya.

"Ya saya sudah bilang ibu, mau ngenalin gitu. Tapi rencana tinggal rencana, dia ngajak putus dan memilih lelaki lain," paparnya.

"Tapi tidak apa-apa, dari pada salah milih pasangan lebih baik mudik sendiri. Tulisan itu juga biar jadi penyemangat saya di jalan, dan orangtua tidak tanya terus soal menikah," ungkap Budi.

Sementara Prabowo, yang hendak mudik ke Sragen menuliskan, '"jo takok soal bojo. Tak laporke polisi pasal perbuatan tidak menyenangkan (Jangan tanya soal istri. Nanti saya laporkan ke polisi pasal perbuatan tidak menyenangkan.'

Dia menulis hal tersebut agar tidak banyak pertanyaan soal kisah cintanya.

"Ya memang kita jomblo, tapi gak usah tanya soal pasangan. Biar hidup begini, yang penting nabung dulu," ungkapnya sembari tertawa.

Selain di keluarga, pertanyaan soal pendamping hidup banyak mewarnai saat bertemu dengan teman masa kecil.

"Ya biasa kalau reuni kan pasti ditanya soal pekerjaan, soal istri atau apapun, tapi ya cuek aja. Anggap aja bercanda antar teman, malah jadi ada bahan lelucon," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com