LABUAN BAJO KOMPAS.com - Seekor komodo menggigit tangan dan paha seorang warga Pulau Komodo bernama Romansyah (37) di Pulau Rinca Kawasan Taman Nasional Komodo, pada Selasa (2/4/2024).
Sepupu korban yang bernama Jeki mengungkapkan, peristiwa itu berawal saat Romansyah melihat kemunculan komodo dan mencoba mengusirnya.
Baca juga: Warga Pulau Komodo Digigit Komodo Saat Mencari Madu
"Maklum komodo di situ sedikit sensitif karena jarang ketemu manusia. Akhirnya korban diserang dari depan dan tidak punya kesempatan untuk lawan. Itu pengakuan korban," ungkap Jeki, kepada wartawan di Labuan Bajo, Rabu (3/4/2024).
Komodo tersebut kemudian mengigit paha kiri Romansya. Sambil menahan rasa sakit, Romansya berusaha sekuat tenaga melepaskan cengkeraman komodo.
Ia mencari batu dan kayu untuk memukul hewan itu, tetapi tidak berhasil.
Secara spontan, Romansyah yang masuk bergulat untuk melepaskan diri dari komodo kemudian menusuk mata hewan tersebut menggunakan jari tangannya.
Tindakan itu ternyata efektif. Komodo melepas cengkraman di paha kiri korban.
"Dia biarkan kakinya digigit, lalu tusuk biji mata komodo ini pakai jarinya, meski sudah tercabik-cabik. Dia buat itu semata-mata untuk buat komodo sakit dan pergi, dan usaha itu efektif. Begitu dia kasih masuk tangannya, komodo langsung lepas gigitan dan pergi," beber Jeki.
Sekitar 10 menit setelah komodo melepaskan gigitannya, lanjut dia, rekannya datang menolong dan menggendong korban ke perahu.
Saat itu, Romansyah masih terus berteriak kesakitan akibat bekas gigitan komodo.
"Akhirnya selang dua atau tiga jam, temannya taruh korban di ranting pohon yang tidak terlalu tinggi. Maksudnya untuk menyelamatkan nyawa korban dari serangan lanjutan komodo, karena kita tahu hewan ini sangat sensitif dengan aroma darah," ungkap dia.
Satu teman korban lainnya pergi ke atas bukit mencari sinyal untuk mengabarkan informasi tersebut ke warga desa agar korban segera ditolong.
"Setelah dikabarkan itu baru kami tahu. Kami langsung ke lokasi. Di lokasi, kami langsung gotong korban sekitar empat kilometer menggunakan sarung yang diikat menuju ke pantai tempat perahu sandar. Sampai di sana sudah ada tim SAR untuk evakuasi korban ke Labuan Bajo," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.