KOMPAS.com - Lengkap sudah penderitaan Susi Wulandari (23), ibu asal Dusun Senawang A, Desa Senawang Kecamatan Orong Telu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang digotong tandu kain dari desa terpencil menuju puskesmas selama satu jam.
Setelah kehilangan bayinya yang meninggal dunia di RSUD Sumbawa Senin (1/4/2024), kini ibu aitu harus menelan kepahitan lagi lantaran jenazah sang bayi harus dimakan berjauhan dari kampung halamannya.
Jenazah bayi itu terpaksa dimakamkam di Sumbawa tepatnya Desa Pungka, Kecamatan Unter Iwes.
Baca juga: Jalan Rusak Parah, Ibu Hamil di Sumbawa Ditandu ke Puskesmas
Keputusan ini diambil, lagi-lagi lantaran terkendala akses jalan yang buruk dan makin parah saat musim hujan.
Kondisi itu menyebabkan ambulance dari RSUD Sumbawa hanya bisa melayani sampai dengan Desa Lenangguar. Mobil itu tidak mampu mengakses jalan Orong Telu.
Demikian disampaikan Nunung, mewakili pihak keluarga. Ia mengutarakan keinginan Susi Wulandari yang sangat menginginkan pemakaman bayinya di kampung halaman.a
"Karena jarak ke kampung lumayan jauh, kemudian jenazah bayi sebenarnya mau dibawa dan dimakamkan di kampung."
Baca juga: Infrastruktur Minim, Warga Cianjur Tandu Jenazah Sejauh 16 Km, Jalan Kaki 6 Jam
"Tapi karena tidak ada ambulance yang sanggup antar, mobil 4x4 tidak ada, sehingga pihak rumah sakit hanya sanggup mengantar sampai Lenangguar,” kata Nunung saat dikonfirmasi via sambungan telepon.
Ia sekaligus mengonfirmasi sang ibu dalam kaondisi sehat namun masih trauma.
Dengan banyak pertimbangan jenazah bayi akhirnya dimakamkan di Desa Pungka.
“Dimakamkan jam 1 siang hari Senin kemarin," ungkap Nunung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.