PADANG, KOMPAS.com - Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal) Lantamal II Padang Letnan Kolonel Laut (PM) Yasir Fadly memastikan, tidak ada keterlibatan personel TNI AL lainnya dalam kasus pembunuhan eks calon siswa (Casis) Bintara TNI AL asal Nias, Iwan Sutrisman Telaumbanua, selain anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut Lanal Nias Serda Adan Aryan Marsal dan warga sipil, Muhammad Alvin.
"Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, tidak ada keterlibatan oknum personel lain dalam kasus pembunuhan itu," kata Yasir saat konferensi pers di Mako Lantamal II Padang, Selasa (2/4/2024).
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Casis TNI AL, Berawal dari Penipuan
Yasir mengatakan, cerita Serda Adan kepada keluarga korban yang menyebut memiliki paman di Lantamal II Padang, dibuat-buat dengan tujuan menipu keluarga Iwan.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Casis TNI AL, Korban Dieksekusi Saat Hendak Buang Air Kecil
Serda Adan juga menipu soal korban Iwan telah lulus dan akan mengikuti pendidikan Bintara TNI AL.
"Termasuk soal pamannya itu. Itu bohong semua," kata Yasir.
"Jadi itu cerita dibuat-buat. Tujuannya jelas penipuanlah," ujar Yasir menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan Iwan terungkap setelah keluarga korban melapor ke Lanal Nias lantaran korban tak kunjung bisa dihubungi.
Pada 16 Desember 2022, korban dibawa oleh Serda Adan yang mengaku bisa meluluskan korban masuk Bintara TNI AL di Padang dengan membayar Rp 200 juta.
Iwan sebelumnya gagal mengikuti Bintara TNI AL di Nias. Keluarga Iwan kemudian menghubungi Adan agar Iwan bisa lulus Bintara TNI AL.
Selama 1,5 tahun, Adan menutupi kasus itu. Dia menyebut Iwan sedang dalam pendidikan dan tidak bisa berkomunikasi.
Adan juga sering meminta sejumlah uang yang nilainya lebih dari Rp 200 juta dengan dalih untuk keperluan Iwan.
Keluarga yang curiga kemudian melaporkan kejadian itu ke Lanal Nias. Adan diperiksa dan dia mengakui telah membunuh Iwan dan jasadnya dibuang ke jurang di Sawahlunto, Sumatera Barat pada 24 Desember 2022.
Danlantamal II Padang, Laksmana Pertama TNI Syufenri mengatakan, motif pembunuhan awalnya adalah penipuan.
Namun, karena didesak orangtua korban dan takut diminta uang kembali akhirnya korban dibunuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.