Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diungkap, Perdagangan Ilegal Pil Tramadol dan Hexymer di Sukabumi

Kompas.com - 02/04/2024, 11:04 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

SUKABUMI, KOMPAS.com - Satuan Reserse Narkoba Polres Sukabumi Kota mengungkap penyalahgunaan obat keras tertentu (OKT) di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Ada dua tersangka yang ditangkap di sebuah kamar kos di Kampung Babakanbandung.

"Kami berhasil menangkap dua tersangka yakni RS (23) dan YS (23) yang merupakan penghuni kamar kos di Kelurahan Nangeleng, Kecamatan Citamiang."

Demikian kata Kasat Narkoba Polres Sukabumi Kota Yudi Wahyudi di Sukabumi, Senin kemarin (1/4/2024).

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyebut, penangkapan tersebut terjadi pada Rabu (28/3/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.

Penangkapan ini terjadi berkat informasi dari warga yang melihat dan mencurigai adanya praktek jual beli obat terlarang di sekitar tempat kos.

Laporan inilah yang kemudian dikembangkan oleh personel Satnarkoba Polres Sukabumi Kota.

Setelah diintai beberapa lama, akhirnya polisi melihat kedua tersangka berada di dalam kamar kos, dan mereka kemudianmelakukan penggerebekan.

Awalnya keduanya mengelak dan mengaku tidak memiliki barang haram tersebut.

Namun setelah penggeledahan polisi menemukan barang bukti OKT tanpa izin edar, berupa 2.270 butir pil Tramadol HCI 50 mg, 2.000 butir pil Hexymer, dan sebuah telepon genggam.

Kedua tersangka mengaku barang itu diperoleh dari B yang kini telah ditetapkan polisi ke dalam DPO (daftar pencarian orang).

Obat keras tersebut rencananya akan diedarkan di wilayah Kota maupun Kabupaten Sukabumi.

"Obat-obatan berbahaya ini dikirim oleh DPO menggunakan jasa kirim. Diduga pelaku yang memasok tersangka merupakan warga luar Sukabumi," tambahnya.

Tersangka berinisial RS dan YS dijerat dengan Pasal 435 jo pasal 138 ayat (2), ayat (3) subsider Pasal 436 jo Pasal 145 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023, tentang Kesehatan dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com