Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bocah Perempuan Tewas Dianiaya Bos Kafe di Pinrang, Rekan Kerjanya Ikut Menganiaya Korban

Kompas.com - 31/03/2024, 10:30 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Bocah perempuan berinisial FA (13) tewas dianiaya bos kafe dan rekan kerjanya di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Korban merupakan pelayan kafe yang bekerja dengan pelaku Muhammad Ali (36) selama lebih dari satu tahun.

Kronologi

Penganiayaan ini terjadi di sebuah rumah di Jalan Beruang Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu (27/3/2024) pukul 18.30 Wita.

Baca juga: Pengakuan Bos Kafe di Pinrang yang Aniaya Bocah 13 Tahun hingga Tewas, Sebut Korban Tak Becus Kerja

Namun kasus penganiayaan terhadap FA baru terungkap usai jenazahnya diantar ke rumah duka di Makassar.

Pihak keluarga curiga adanya beberapa luka di tubuh korban, kemudian memutuskan untuk melaporkan hal ini ke Polres Pinrang.

Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Andi Reza Pahlawan mengatakan, terduga pelaku ada dua orang, yaitu bos korban dan salah satu rekan kerja korban di kafe bernama Farah Novita Hanindita Sigaro (19).

Kedua terduga pelaku sudah diamankan pada Kamis (28/3/2024) sore.

"Keduanya mengakui telah menganiaya korban hingga meninggal," ucapnya.

Dari hasil interogasi awal, Muhammad Ali mengaku menganiaya korban dengan cara ditinju bagian hulu hati sebanyak 2 kali, dan ditendang tiga kali di bagian perut.
Setelah bos pelaku menganiaya korban, rekan kerja korban juga ikut menganiaya dengan cara meninju dan mencekik leher korban.

Motif

Pelaku MI mengaku melakukan penganiayaan karena kesal korban tidak becus dalam melakukan pekerjaannya.

"Motifnya terduga pelaku MA menganiaya korban hingga tewas ini karena emosi. MI menilai FA tidak becus menjaga anaknya," katanya, Jumat (29/3/2024).

FA sudah ikut bekerja dengan Muhammad Ali selama satu tahun empat bulan.

"Dari pengakuan terduga pelaku, kalau FA ini sudah ikut dengannya 1 tahun 4 bulan. Tidak hanya bekerja sebagai pelayan lafe, MI juga kerap menyuruh FA untuk menjaga anaknya," tuturnya.

Sementara pelaku lain, Farah mengaku menganiaya korban karena merasa emosi melihat korban sering menggunakan pakaian miliknya.

Selain itu, dia juga kesal tiap kali menegur dan menasehati, FA selalu melawan.

"Farah Novita ini juga mengaku disuruh oleh Muhammad Ali untuk memukul korban," sebutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Alasan Kesal Muhammad Ali Bos Kafe di Pinrang Tega 'Bunuh' Anak Buahnya

Korban Masih 13 Tahun, https://makassar.tribunnews.com/2024/03/30/alasan-kesal-muhammad-ali-bos-kafe-di-pinrang-tega-bunuh-anak-buahnya-korban-masih-13-tahun?page=2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com