KOMPAS.com-Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Aceh, Zulkarnaini Syeh Joel meminta semua pihak menghormati keberadaan partai lokal di Aceh.
Pernyataan itu dilontarkan untuk mengkritisi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang menyebut partai lokal di Aceh berpotensi menimbulkan konflik saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Syeh Joel mengatakan, partai lokal ada di Aceh bukan hanya untuk menjadi wadah aspirasi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Baca juga: TNI Sinyalir Partai Lokal Aceh Wadah Aspirasi Eks Kombatan GAM, Berpotensi Timbulkan Konflik
Partai lokasi disebutnya merupakan hasil dari perjanjian damai Aceh yang dirumuskan dalam Undang-Undang Pemerintah Aceh.
"Partai lokal di Aceh hasil dari turunan Undang-Undang Pemerintah Aceh yang diakui oleh negara sebagai bentuk kompensasi damai antara Aceh dan RI. Proses menuju damai itu terlaksana setelah adanya pertumpahan darah di Aceh sejak lama, begitu juga proses terbentuknya Parlok (partai lokal) di Aceh itu tidak mudah, dengan cucuran darah, ribuan nyawa orang Aceh hilang, maka sangat perlu dihormati oleh siapapun dengan terbentuknya Parlok di Aceh," sebut Syeh Joel dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/3/2024).
Pernyataan yang mengaitkan adanya partai lokal hanya dengan kepentingan mantan kombatan GAM, disebut Syeh Joel, justru menimbulkan ketegangan.
"Pernyataan Panglima TNI justru dapat menimbulkan kesan yang kurang tepat dan potensial memicu ketegangan di Aceh," ujar Syeh Joel.
Terkait kemungkinan adanya konflik di Aceh saat Pilkada 2024, Syeh Joel meminta semua pihak ikut menjaga kondusivitas.
Baca juga: Partai Aceh Sayangkan Pernyataan Panglima TNI, Sebut Perpolitikan Aceh Lebih Kondusif
Seluruh pihak juga diminta untuk tidak melontarkan pernyataan yang mengindikasikan ketidakpercayaan terhadap proses demokrasi.
"Kami mengajak semua pihak yang terlibat dalam proses Pilkada tahun 2024 di Aceh untuk berkomitmen pada semangat demokrasi, menghormati perbedaan dan toleransi serta bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan demokratis bagi seluruh warga Aceh," sebut Syeh Joel.