Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kapal yang Bawa Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Aceh Barat...

Kompas.com - 22/03/2024, 12:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kedatangan puluhan pengungsi Rohingya yang dievakuasi dari kapal yang terbalik di perairan Meulaboh, Aceh Barat, sempat disambut aksi penolakan warga.

Pihak berwenang telah memindahkan para pengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Wakapolres Aceh Barat, Iswahyudi, mengatakan bahwa saat 69 pengungsi yang berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat pada Kamis (21/03) sedang dalam perjalanan tempat penampungan sementara di Desa Berureugang, Kecamatan Kaway XVI, mereka dihalangi warga setempat.

“Mereka menyekat jalan, membuat barikade di jalan yang akhirnya kendaraan tidak bisa lewat karena pada saat membawa pengungsi tadi kita kawal,” ujar Iswahyudi kepada BBC News Indonesia pada Kamis (21/03).

Baca juga: Tolak Pengungsi Rohingya, Warga Aceh Barat: Tempatkan Saja di Kantor Bupati

Untuk menghindari kericuhan, kepolisian akhirnya membawa para pengungsi ke Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) di Suwakraya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, M. Asmiruddin Al Nur, mengatakan bahwa para pengungsi akan ditampung di tempat bekas perawatan pasien Covid-19 milik pemerintah daerah yang letaknya di Desa Beureugang, Kecamatan Kaway, Kabupaten Aceh Barat.

Ketua Perkumpulan Suaka Indonesia, Atika Yuanita Paraswaty, mengatakan bahwa sentimen negatif terhadap pengungsi Rohingya masih cukup kuat di kalangan masyarakat, terutama dengan banyaknya berita hoaks dan disinformasi seputar para pengungsi.

“Mereka perlu pendampingan, itu yang pasti. Itu jadi kekhawatiran kami juga, terkait dengan penolakan warga. Itu sudah tidak bisa dilepaskan lagi dari kondisi saat ini. Dengan bergejolak berita-berita negatif,” kata Atika.

Baca juga: 75 Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Diselamatkan, Puluhan Hilang

Menurut catatan badan PBB yang menangani pengungsi UNHCR, sampai dengan awal Januari 2024, jumlah pengungsi yang berada di Aceh sudah mencapai 1.800 jiwa, termasuk 140 orang yang bertahan dalam kurun waktu satu tahun.

Namun, gelombang kedatangan orang Rohingya ke Aceh diwarnai sentimen negatif warganet Indonesia.

Bahkan, narasi kebencian dan hoaks soal Rohingya marak beredar di media sosial.

Bagaimana kondisi pengungsi Rohingya usai diselamatkan?

Kapal yang membawa pengungsi Rohingya itu ditemukan oleh nelayan setempatBBC Indonesia/HIDAYATULLAH Kapal yang membawa pengungsi Rohingya itu ditemukan oleh nelayan setempat
Saat kapal SAR Kresna 232 sampai di di Pelabuhan Jetty Ujong Karang pada Kamis (21/03) sore, beberapa pengungsi Rohingya terlihat lemas karena terapung selama kurang lebih dua hari. Bahkan, beberapa dari mereka mengalami dehidrasi.

Sejumlah petugas SAR membawa pengungsi yang kondisinya sudah sulit bergerak menggunakan tandu dan menggotong mereka ke tempat yang aman.

Adapun total pengungsi Rohinya yang berhasil dievakuasi pada Kamis (21/03) berjumlah 69 orang, terdiri dari 42 pria, 18 perempuan dan sembilan anak-anak.

Jika digabung dengan enam orang yang diselamatkan oleh nelayan sehari sebelumnya, total pengungsi yang berhasil diselamatkan sebanyak 75 orang. Mereka terdiri dari 44 pria, 22 perempuan dan sembilan anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com