Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahagianya Warga Binaan Rutan Salatiga, Bisa Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama Keluarga

Kompas.com - 21/03/2024, 23:35 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Rona bahagia terlihat di wajah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Salatiga. Mereka yang menjalankan ibadah puasa, diberi kesempatan untuk bertemu keluarga di saat berbuka puasa.

Momentum tersebut tak hanya digunakan untuk silaturahmi, WBP juga berbuka puasa bersama dengan keluarga yang berkunjung ke rutan. Salah satunya, Ali yang mengaku bersyukur bisa bertemu keluarga dan makan bersama.

Baca juga: Menikmati Hangatnya Kopi Arab, Minuman Khas Ramadhan di Masjid Layur Semarang

"Alhamdulillah, saya bersyukur bisa berbuka dengan keluarga. Saya juga ucapkan terima kasih pada petugas yang sudah memberikan waktu bersama keluarga. Sehingga saya bisa berbuka dengan orangtua dan keluarga," ucapnya, Rabu (20/3/2024).

Kepala Rutan Salatiga Redy Agian mengatakan program Kunjungan Ngabukber sebagai wujud apresiasi pada WBP dan memberikan waktu buka puasa bersama keluarga.

"Kunjungan Ngabukber ini merupakan terobosan baru selama Ramadhan dan apresiasi karena warga binaan taat, patuh dan rajin mengikuti program pembinaan," katanya.

Redy menjelaskan, biasanya kunjungan dilaksanakan pagi dan siang. Namun, di momen Ramadhan ini ada dua hari yang bisa digunakan WBP untuk buka bersama keluarga. 

"Kali ini selama dua hari kami berikan waktu untuk ngabuburit dan buka bersama bersama keluarga. Sehingga para WBP lebih semangat berpuasa dan beribadah, tidak kepikiran keluarga yang di rumah karena ada waktu bersama untuk berbuka puasa," jelasnya.

Menurutnya, selama Ramadhan, Rutan Salatiga terus memberikan pelayanan dan pembinaan secara maksimal bagi WBP.

"Selain kegiatan pembinaan kerohanian, selama puasa ini kami juga rutin berikan pelayanan kesehatan, konsultasi hukum, hingga layanan perpustakaan untuk menambah wawasan bagi WBP," ungkap Redy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com