Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Sebut Anggaran Pupuk Subsidi Akan Naik 2 Kali Lipat

Kompas.com - 21/03/2024, 22:30 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut tambahan kuota pupuk subsidi untuk petani akan direalisasikan dalam waktu dekat di tahun ini.

Pemerintah segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) menyusul Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Menurut Amran, Presiden Joko Widodo sudah menyetujui kuota pupuk subsidi naik dua kali lipat.

Baca juga: Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan bagi 30 Masjid dan Mushala di Bontang

Semula, anggaran pupuk subsidi sesuai APBN sebesar Rp 26 triliun untuk kuota 4,7 juta ton.

Sesuai arahan Jokowi, anggaran pupuk subsidi akan dinaikkan dua kali lipat menjadi Rp 54 triliun untuk kuota 9,55 juta ton.

"Alhamduillah, sudah rapat soal pangan, bersama presiden terpilih dan presiden saat ini. Ini tangisan suara rakyat. Artinya petani tidak macam-macam. Butuh pupuk, harga bagus, selesai. Saya keliling 17 Provinsi, 4 kali di Grobogan. Pupuk InshaAllah akan ditambah dua kali lipat. Satu minggu paling lambat sudah turun," kata Amran saat kunjungan kerja di Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (21/3/2024).

Selain pupuk subsidi, kata Amran, pemerintah juga telah menyiapkan benih bibit unggul secara gratis untuk petani guna semakin meningkatkan produktivitas mereka. Rinciannya, 2 juta hektar untuk lahan padi dan 2 juta hektar untuk lahan jagung.

Untuk diketahui, produksi jagung saat ini sudah naik dibandingkan tahun sebelumnya. Merujuk data BPS, surplus Bulan Januari, Februari, Maret sebanyak 1 juta ton.

Tak hanya itu, Amran juga memastikan pemerintah akan memperbanyak pompanisasi pada lahan tadah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia. Kebijakan tersebut dilakukan untuk menekan dampak El Nino berkepanjangan sekaligus meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

"Khusus pulau Jawa kita rencana minimal 500.000 hektar. Jadi kami fokus Jawa, karena Jawa rentang kendalinya, 70 persen produksi juga di Jawa, kemudian luar Jawa juga kami target 500.000 hektar," kata Amran.

Sementara itu Bupati Grobogan Sri Sumarni menyampaikan, sejauh ini jamak keluhan para petani menyoal mekanisme penyaluran pupuk subsidi.

"Ini ada dari Pupuk Indonesia ya. Saya minta penyaluran bisa dipersingkat, tidak bertele-tele, berbelit-belit. Karena petani ini tahunya ada duit, dapat pupuk," kata Sri Sumarni di hadapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan perwakilan PT PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company).

Bupati dua periode ini pun berharap penyaluran pupuk subsidi untuk petani dipermudah. Para petani mengaku kelimpungan dengan persyaratan yang mengharuskan memeroleh rekomendasi lebih dari satu pintu.

Baca juga: Mentan Amran Pastikan Tambahan Anggaran untuk Peningkatan Produksi Pangan dan Pupuk Bersubsidi Segera Terealisasi

"Dulu ada kartu tani, sekarang bisa dengan KTP, tapi harus rekomendasi kades, rekomendasi penyuluh lapangan, rekomendasi pengecer dan sebagainya. Ini panjang sekali. Ini supaya dipangkas, jangan berbelit-belit," tutur Sri Sumarni.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Grobogan, dari area persawahan seluas 83 ribu hektar, 45 persen di antaranya merupakan sawah irigasi dan 55 persen sisanya merupakan sawah tadah hujan.

"Dalam 5 tahun ini, rata-rata produksi padi kami per tahun 800 ribu ton, menjadi peringkat 1 Jawa Tengah dan peringkat 7 nasional," pungkas Sri Sumarni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com